Setelah berjaya di era 1930-an dengan empat gelar Kejuaraan Nasional, Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ) alias Persija kembali menunjukkan taringnya sebagai klub elit Tanah Air saat memasuki periode 1950-1960-an.
Persija berhasil kembali ke jalur positif sebagai tim elite Tanah Air. Kejuaraan Nasional 1954 menjadi pembuktian Macan Kemayoran.
Persija menjadi juara 1954 setelah sukses mengalahkan PSMS dengan skor 2-1. Kala itu, tim asal Tanah Betawi dihuni oleh perpaduan pemain lokal, Tionghoa, dan Belanda.
Nama-nama seperti Tan Liong Houw, Him Tjiang, Van der Vin, Van der Berg, Djamiat, Chris Ong, Saleh, Muzakir, Wetters, Djamiat, dan Hong Sing layak masuk sebagai deretan bintang dalam sejarah gemilang Persija.
Setelah meraih juara 1954, performa Persija tidak stabil. Perubahan ke arah positif akhirnya hadir saat memasuki periode 1960-an.
Mulai dari perpindahan markas dari Lapangan Ikada ke Stadion Menteng, hingga lahirnya pemain-pemain dengan kualitas mentereng.
Klub-klub internal berkontribusi sangat besar terhadap Persija saat itu karena menyuplai nama-nama berkemampuan kelas wahid. Salah satu sosok bintang yang muncul di era itu adalah Soetjipto Soentoro.
Kebangkitan Persija tak lepas dari keputusan berani pelatih Endang Witarsa. Ia nekat melepas pemain-pemain senior dan diganti dengan nama-nama yang lebih muda dengan motivasi tinggi.
Meski awalnya mendapatkan kritikan karena merombak komposisi pemain, nyatanya Endang Witarsa mampu menjawab dengan prestasi.
Tak tanggung-tanggung, Persija sukses menjadi juara Perserikatan 1964 dengan catatan tak terkalahkan selama satu musim. Tak hanya sekadar gelar, Persija pun sukses meregenerasi komposisi pasukannya.
Pemain-pemain yang bersinar dalam era 1960-an adalah Soetjipto Soentoro, Kwee Tik Liong, Sinyo Aliandoe, Yudo Hadiyanto, Dominggus, Soegito, Didik Kasmara, Surya Lesmana, Paidjo, Tahir Yusuf, Bob Permadi, Reni Salaki, dan Fam Tek Fong.
Dalam 94 Bintang Persija edisi ketiga akan ada deretan bintang di era 1970-1980-an. Siapa saja mereka? Simak artikel khusus ulang tahun Persija ke-94.