AHMAD BUSTOMI: ADRENALIN SAYA TERPACU LAGI
AHMAD BUSTOMI: ADRENALIN SAYA TERPACU LAGI

Persija kembali membuktikan keseriusannya untuk bangkit di putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022. Pemain senior dengan rekam jejak mentereng didatangkan ke Jakarta, yaitu Ahmad Bustomi.


Pemain berposisi gelandang tersebut menekankan bahwa meski usianya sudah menginjak 36 tahun, motivasinya untuk membawa Persija ke trek positif masih membara. Ia pun optimistis bahwa Persija bisa finis sesuai target pada musim ini.


Ingin tahu komentar-komentar Bustomi setelah resmi bergabung dengan Persija, berikut petikan wawancaranya:


Bagaimana proses Mas Bustomi bisa bergabung dengan Persija?

Jadi sebelum seri 3, manajemen Persija sudah menghubungi saya. Tapi sebenarnya kontrak saya bersama Persela berakhir sampai akhir musim. Jadi saya langsung serahkan ke manajemen Persija dan Persela untuk menyelesaikan proses itu.


Faktor apa yang membuat Mas Bustomi tertarik bergabung dengan Persija?

Sebenarnya sudah beberapa kali sempat hampir ke Persija. Alhamdulillah jodohnya tahun ini. Kita tahu Persija adalah tim besar di Indonesia, itu yang memotivasi saya. Adrenalin saya terpacu lagi. Gairah saya untuk bermain di level tertinggi Indonesia naik lagi.


Merasa telat tidak baru bergabung dengan Persija saat ini?

Telat atau tidak ini masalah jodoh. Takdirnya baru sekarang. Sebenanrya dulu hampir. Cuma hampir saja tapi baru terealisasi tahun ini.


Bagaimana melihat Persija di Liga 1 2021/2022?

Setiap tahun Persija menjadi salah satu kandidiat juara di liga. Persija adalah jajaran tim elite di Indonesia. Motivasi dan targetnya pasti ingin menjadi yang terbaik di Liga Indonesia.


Seberapa optimisnya Mas Bustomi Persija bisa memenuhi target musim ini, yaitu tiga besar?

Insya Allah bisa. Kami masih ada putaran kedua, sekitar 17 pertandingan lagi. Saya lihat materi Persija bagus. Banyak pemain muda potensial dan dihuni beberapa pemain senior yang mumpuni. Banyak yang saya kenal seperti Maman (Abdurahman), Tony (Sucipto), dan Bang Ismed (Sofyan).


Kombinasi pemain muda dan senior untuk kompetisi yang panjang seperti ini sangat perlu. Tidak ideal jika semua pemain muda atau semua pemain senior. Jadi kombinasi seperti ini bagus.


Apa target pribadi di Persija?

Saya ingin membuktikan saya masih bisa. Saya belum habis. Adrenalin saya terpacu lagi. Gairah main sepak bola di top level Indonesia on lagi. Jadi, terima kasih banyak kepada Persija mau menerima saya. Saya tak akan banyak berjanji, tapi saya akan membuktikan di lapangan.


“Peta persaingan” di lini tengah Persija yang akan dihuni banyak pemain?

Saya melihatnya bukan persaingan, tapi rekan kerja. Menurut saya kami semua satu keluarga. Pasti pelatih punya penilaian tersendiri. Siapa yang siap pasti akan main. Siapa yang main pasti akan kami dukung.


Situasi di tim harus kondusif karena bukan hanya 1-2 pertandingan saja, tapi banyak pertandingan. Kami akan saling bahu-membahu. Di latihan maksimal dan semoga hasil di pertandingan maksimal.


Di Persija tak bisa pakai nomor 19 dan akhirnya pilih nomor 16. Bermasalah dengan itu?

Pertama saya tanya sama manajemen soal ketersediaan nomor 19, ternyata sudah dipakai, yaitu dipakai Braif Fatari. Kemudian diberikan beberapa opsi nomor yang kosong dan akhirnya saya pilih 16. Alasannya gampang saja, sembilan dibalik jadi enam. 


Terkait harapan besar dari Jakmania?

(Harapan besar) Wajar sebenarnya. Tim sebesar Persija pasti ekspektasi suporternya tinggi. Pastinya tim dituntut berprestasi. Saya rasa bagus sehingga pemain tak berada di zona nyaman. 


Setiap pemain pasti ingin melakukan yang terbaik di latihan, terlebih lagi di pertandingan. Semua pemain tahu konsekuensinya bermain di tim besar. Jika hasil tidak baik pasti suporter akan kecewa. Mau tidak mau harus maksimal. Bagus untuk pemain juga seperti itu sehingga menampilkan yang terbaik.