FILOSOFI THOMAS DOLL
FILOSOFI THOMAS DOLL

Juru taktik Persija, Thomas Doll, memiliki filosofi sendiri dalam gaya melatihnya. Namun, dia belum bisa menentukan secara detail filosofi yang akan ia terapkan bersama Macan Kemayoran.


Sebab, pekan pertama di masa tugasnya ini dia masih disibukkan untuk mengenal para pemain. Tentunya bukan hanya di area nama dan wajah, tapi melingkupi kualitas fisik, teknik, mental, dan visi bermain.


“Saya akan mencari cara terbaik untuk membentuk tim saya, yaitu bisa bermain lebih bertahan, lebih agresif, atau banyak hal lainnya yang ada di kepala saya. Bagaimana kami akan bertahan dan menyerang demi menjaga keseimbangan di dalam tim masih harus dicari langkah terbaiknya,” ucap Thomas Doll.


“Intinya akan banyak teori dan latihan yang akan kami terapkan. Saya akan membuat filosofi permainan yang bisa dipahami oleh semua pemain dari hati ke hati,” ujarnya melanjutkan.




Sejatinya sosok asal Jermain itu nyaman bila melihat anak didiknya dominan dalam menguasai bola. Tapi, dia harus memiliki pemain-pemain yang memang tangguh memegang bola. Hal itulah yang tengah dipantau Thomas Doll.


“Kami perlu keseimbangan dalam serangan dan bertahan. Saya pribadi suka penguasaan bola, tapi saya harus melihat bagaimana pemain menangani bola dalam latihan. Ketika kami kehilangan bola terlalu mudah, kami tak bisa bermain terlalu tinggi karena itu sangat berisiko. Tapi ketika kami tenang dengan bola, maka kami bisa main lebih tinggi menciptakan peluang,” tutur pelatih berusia 56 tahun itu.