INTERVIEW MAMAN ABDURAHMAN: PEMAIN MUDA NGECENGIN PEMAIN SENIOR TAK MASALAH
INTERVIEW MAMAN ABDURAHMAN: PEMAIN MUDA NGECENGIN PEMAIN SENIOR TAK MASALAH

Mama Aburahman belum kehilangan sinarnya di musim ini. Meski sudah berusia 39 tahun, dirinya masih mampu mengorbit di level kompetitif dalam BRI Liga 1 2021/2022.


Maman tampil rutin sebagai starter sekaligus kapten tim dalam tiga pertandingan terakhir yang dilalui Persija. Tak berhenti sampai di situ, kinerjanya bahkan sangat diapresiasi oleh pelatih Angelo Alessio.


Mau tahu lebih banyak soal mantan bek timnas tersebut di musim ini? Berikut petikan wawancara dengan Maman:


Bagaimana pandangan Bang Maman soal performa tim di seri 1?

Secara tim belum sesuai apa yang diinginkan sama pelatih. Tapi dari petandingan ke pertandingan ada beberapa hal positif yang terlihat. Pelatih sudah menganalisa pertandingan kami dan dia bilang ada hal positif yang diinginkan sudah muncul. Tapi belum semuanya. Kami akan mencoba mengikuti taktik dan strateginya.


Saat ini Persija banyak dihuni oleh pemain junior. Bagaimana interaksi pemain senior dan junior di dalam dan luar lapangan?

Saya merasakan di lapangan sudah enak. Saya sebagai senior harus bisa mengayomi mereka, bagaimana saya bisa berinteraksi ke mereka. Saya pribadi harus bisa bergaul dengan mereka. Kalau mereka masuk ke saya mereka akan sungkan dan jatuhnya tak ada komunikasi nantinya. Kalau saya yang datang akan lebih baik. 


Tindakan seperti itu bukan hanya saya saja. Semua pemain senior punya pikiran yang sama. Maka terjadilah chemistry yang bagus. Kami sebagai senior tak mau sekadar dihormati dan disegenai. Bercanda ya bercanda. Ngecengin tidak apa-apa, kami tak akan marah. Yang penting mereka punya respect sama kami. Attitude mereka pun bagus. Saya senang karena pemain-pemain muda mau dikasih tahu.


Bang Maman dipuji oleh Coach Angelo di laga terakhir karena mampu memainkan dua peran sekaligus. Dua peran apa yang sebenarnya ditugaskan?

Saya sebagai pemain hanya menjalankan instruksi pelatih. Masalah pujian terserah pelatih. Sebagai pemain saya harus bisa bermain di mana saja. Pemain bagus kalau tak menjalankan instruksi maka terlihat tidak bagus. Kalau pemain tidak bagus tapi mengikuti instruksi pelatih maka akan diapresiasi.


Begitu juga saya saat di pertandingan apa yang pelatih minta saya lakukan. Ketika menyerang ‘kamu begini’ dan saat bertahan ‘kamu seperti ini’. Jadi saya memainkan dua karakter. Waktu menyerang saya harus turun ke bawah. Waktu bertahan saya harus menjaga lawan di area yang lebih ke depan.


Buat saya yang penting saya bisa jalankan apa yang pelatih minta. Mau maksimal atau tidak itu urusan pelatih yang menilai. Saya coba menjalankan itu dan alhamdulilah berhasil. Memang tak sempurna tapi bisa membantu tim menang.


Bang Maman salah satu dari deretan pemain tertua di Liga 1 musim ini. Apa kunci keberhasilan Bang Maman masih mampu mengorbit level kompetitif?

Kunci buat saya yang pasti disiplin. Istirahat dan pola makan yang tepat. Intinya harus hidup sehat. 


Sudah sekitar dua dekade Bang Maman berkarier di kompetisi sepak bola nasional. Bagaimana menjaga motivasi agar tidak termakan kejenuhan?

Soal Motivasi begini, saya kerja di sepak bola maka saya harus hargai profesi saya. Kalau saya malas-malasan artinya saya tak menghargai profesi. Jadi latihan di lapangan saya harus serius. Itu cara saya menghargai profesi. Saya pun tidak pernah bercanda saat latihan.


Khusus untuk menjaga kebugaran fisik apakah pernah menjalani latihan privat?

Latihan privat fisik tidak pernah. Jika libur agak panjang pasti bikin latihan sendiri. Sekadar joging atau push up.