ISMED SOFYAN TAK MAU HANYA DIANGGAP LEGENDA
ISMED SOFYAN TAK MAU HANYA DIANGGAP LEGENDA

Nama Ismed Sofyan masuk ke dalam daftar pemain yang diboyong ke Bali untuk melakoni seri 4 BRI Liga 1 2021/2022. Lantas, apakah bek kanan berusia 42 tahun itu sudah pulih dari cedera meniskus?


Pada faktanya, cedera Ismed masih belum pulih 100 persen. Tapi, bergabung dengan tim merupakan bagian dalam proses penyembuhan dirinya.


“Saya sekarang sedang berusaha keras untuk mengembalikan kondisi pascaoperasi. Kenapa saya bekerja keras karena saya ingin di musim ini bisa tampil. Tetapi saya harus memastikan dulu kondisi cedera saya sembuh 100 persen. Yang kedua fisik juga harus 100 persen. Jadi sekarang saya beserta dokter sedang berusaha untuk mengembalikan kondisi tersebut,” kata Ismed.


“Kalau pemulihan cedera mungkin sudah di level 80 persen dalam interval 1-100. Artinya 20 persen lagi untuk sampai di level 100. Tapi, yang menjadi masalah sekarang kan kondisi fisik juga. Ini yang sekarang kami (bersama tim medis Persija) kejar,” tuturnya lagi.


Sementara itu dokter tim Persija, dr. Donny Kurniawan, SpKO(K), merespon apa yang menjadi keinginan Ismed, yakni dapat kesempatan tampil di Liga 1 2021/2022.


“Ismed ini sudah masuk tahap akhir dalam terapinya. Fase di mana kami sudah mengembangkan fisiknya. Kalau kami tinggal di Jakarta saya rasa tidak baik untuk dia. Memang intensitasnya sudah harus mulai nempel di tim. Penanganannya saat ini sudah ke aspek fisik, keseimbangannya, bagaimana dia menyentuh bola, dan bagaimana dia di lapangan.


Saya berfikir pada Februari atau Maret 2022 seharusnya dia sudah menyentuh permainan. Kemungkinan paling baik dia sudah bisa bermain. Tapi tergantung pelatih,” ucap dokter yang biasa disapa Dokbro itu.


Terus Memacu Diri

Di sisi lain, pemain asal Aceh itu pun menjelaskan mengapa ia bertekad pulih dari cedera di mana banyak pemain yang menyerah jika ada di posisi dirinya, cedera di usia senior. Alasannya karena dia ingin berkontribusi untuk Persija. Sosok yang identik dengan nomor 14 itu tak mau keberadaanya di tim hanya sebatas sebagai pemain yang dianggap loyal. 


“Secara usia memang saya bukan di usia yang layak sebagai pemain profesional. Tapi saya tak memandang seperti itu. Saya memacu diri saya sendiri seperti ini: saya berada di Persija bukan karena faktor nonteknis. Artinya jangan mentang-mentang manajemen menganggap saya legend karena lama mengabdi di Persija. Saya tak mau seperti itu,” katanya.


“Saya memotivasi diri selama masih di Persija jangan sampai manajemen punya prinsip mengontrak saya karena faktor x, seperti kasian atau lainnya. Saya tidak mau. Kalau memang kontribusi saya masih dibutuhkan saya siap di Persija. Tapi, kalau saya sudah tidak bisa berkontribusi lagi, saya akan mundur sendiri,” ujar Ismed melanjutkan.


Makin salut sama Bang Haji!