PENALTI MARCO MOTTA
PENALTI MARCO MOTTA

Waktu menunjukkan pukul 22.45 WIB ketika semua tim pelatih, pemain, dan official Persija masuk ruang ganti pascalaga kontra Barito Putera di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat (5/11/2021).


Suasana begitu hening kala itu. Hanya terdengar suara pul sepatu pemain yang berbenturan dengan lantai keramik ketika mereka hilir mudik di ruang ganti. Lebih dari itu, hanya suara-suara dengan nada rendah yang bersumber dari gesekan barang-barang pemain.


Momen itu terjadi setelah Persija mengakhiri pertandingan dengan skor 1-1. Padahal, di laga tersebut seluruh elemen Persija, baik di tim dan manajemen, sangat berharap tambahan tiga poin untuk menjaga posisi Persija di daftar klasemen BRI Liga 1 2021/2022. Jadi, wajar jika seluruh elemen tim begitu menyesal saat memasuki ruang ganti sehingga tak berselera mengobrol satu sama lain seperti biasanya.


Terlebih lagi Marco Motta, bek asal Italia yang gagal mengeksekusi penalti dipengujung laga. Jika sepakan Motta masuk ke gawang Barito Putera, sudah dipastikan Persija akan menang karena waktu sudah tak tersisa lagi.


Di ruang ganti Motta lebih banyak bergumam sendiri menyesali momen beberapa waktu sebelumnya. Dia tampak lemas, mungkin andaikan dia bermain dua pertandingan sekaligus tak akan selemas itu.


Minta Maaf

Singkat cerita momen evaluasi di ruang ganti menjelang masuk bus tiba. Motta angkat bicara. 


“Kita semua tahu betapa pentingnya pertandingan ini untuk kita dan seharusnya kita bisa menang jika saya berhasil menjalankan tugas. Saya meminta maaf kepada semuanya karena gagal mengeksekusi penalti,” katanya yang disambut tepuk tangan pemain lain sebagai tanda menerima permintaan maaf sekaligus menyemangati Motta.


Sebelum forum evaluasi itu, pelatih Angelo Alessio, menekankan dalam konferensi pers bahwa ia tak akan menyalahkan 1-2 pemain dari hasil pertandingan. Bagi Persija, menang bersama, imbang bersama, dan kalah pun tetap bersama-sama.


“Saya tak ingin menyalahkan pemain, setiap pemain pasti ingin mencetak gol dan memenangkan pertandingan. Ini suatu yang lumrah dalam sepak bola walau pun saya sangat-sangat kecewa dengan hasil akhir. Tapi saya harus menerima ini karena inilah sepak bola,” ucapnya.


Sementara itu, Manajer Persija, Bambang Pamungkas, buka suara soal Marco Motta.


"Menjadi algojo penalti memang tidak semudah yang orang pikirkan, apalagi sempat terjadi friksi yang membuat pertandingan harus terhenti beberapa saat. Secara psikologis tentu itu berpengaruh. Ini memang sulit. Namun dalam sepak bola hal seperti ini bisa terjadi, dan kita harus menerimanya,” tuturnya.