PERSIJA HEALTHY WAY: KARBOHIDRAT DAN LEMAK PENTING UNTUK PESEPAK BOLA
PERSIJA HEALTHY WAY: KARBOHIDRAT DAN LEMAK PENTING UNTUK PESEPAK BOLA

Menjadi atlet atau pesepak bola profesional tidak hanya berurusan dengan latihan rutin tiap hari. Tapi, sangat perlu mempersiapkan makanan yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh.


Lantas seperti apa makanan yang tepat untuk pesepak bola? Lewat program Persija Healthy Way, Emilia E. Achmadi sebagai Clinical Dietitian atau ahli gizi klinis Persija akan menjelaskan secara detail kandungan makanan yang dibutuhkan.


“Makanan itu terbagi dalam tiga klasifikasi besar. Istilah gizinya adalah makro nutrisi. Pertama adalah karbohidrat, kedua protein, dan ketiga lemak. Ada beberqpa kesalahpahaman, saya rasa umum sekali, seperti “oh karbohidrat tidak bagus, seorang atlet harus makan protein yang lebih besar, oh lemak itu berbahaya,” kata Emilia.


“Biarkan saya klarifikasi. Yang pertama kita bicara karbohidrat. Karbohidrat adalah sumber makanan  makro paling penting untuk atlet profesional. Yang jadi masalah itu ketika kita memilih karbohidrat yang salah, seperti nasi putih, roti putih, makan banyak kue, dan minuman manis. Itu semua karbohidrat yang dalam hal ini tidak perlu dikonsumsi terlalu banyak. Sekali-sekali tak apa-apa,” tuturnya melanjutkan.


Menurut Emilia, mengonsumsi karbohidrat justru harus lebih dominan, yaitu sekitar 50-60 persen.  Karbohidrat yang harus dikonsumsi. Tapi dengan catatan, jenis dan cara pengolahannya harus tepat.


“Yang harus dikonsumsi karbohidrat seperti apa untuk pemain sepak bola profesional? Yang pertama karbohidrat komplex. Kenapa saya cerewet dengan nasi merah? kenapa semua atlet saya berikan kombinasi antara nasi putih dan nasi merah? Apa yang membedakan?.


Nasi merah dan nasi putih kandungan kalori dan karbohidratnya sama persis. Apa yang membuat nasi merah menjadi lebih baik karena adanya kandungan serat, mikro nutrisi, vitamin B Kompleks, dan mineral yang membuat nasi merah lebih berkualitas. Karbohidrat kompleks lainnya seperti apa? Yaitu sayur dan buah-buahan. Karbohidrat seperti ini yang tidak hanya memberikan energi saja, tapi mengatur produksi energi hingga bisa digunakan selama mungkin. Selain itu, sayur dan buah-buahan memberikan nutrisi lain, vitamin dan mineral untuk mencegah kram,” ucap Emilia.


Selanjutnya masuk ke penjelasan soal protein. Menurut Emilia, sebenarnya protein alami saja sudah ideal untuk mencukupi kebutuhan seorang pesepak bola.


“Kalau saya bicara protein bukan bicara protein powder. Tapi protein yang sesungguhnya, yaitu kacang-kacangan, seperti kacang hijau, kacang merah, tahu tempe, serta tentunya lauk seperti daging, ikan, dan telor,” ujarnya.


“Hal yang harus diperhatikan adalah proses pengolahannya. Orang Indonesia semuanya serba digoreng, ini yang harus berhenti. Protein harus dikonsumsi, tapi tidak perlu tambahan protein powder. Variasikan saja antara protein nabati dan hewani. Pastikan diolah dengan benar, tak selalu digoreng dan tidak selalu diolah dengan kandungan lemak yang tinggi seperti santan,” kata Emilia.


Sosok yang pernah bertugas dalam kontigen Indonesia sebagai ahli nutrisi di Olimpiade Rio dan Tokyo itu menekankan bahwa seorang pesepak bola jangan anti dengan lemak.


“Lemak ada kandungan anti inflamasi dan mencegah radang. Lemak yang seperti apa? Bukan lemak yang didapatkan dari gorengan. Tapi yang didapat dari makanan natural, seperti alpukat, makan ikan kembung dan patin. Kandungan lemaknya bagus untuk meredam inflamasi dan radang akibat latihan,” tuturnya.


Menurut Emilia, mengonsumsi makanan yang tepat adalah membangun energy system. “Kalau tidak melakukan energy system dengan benar, Anda tidak akan perform di lapangan. Pilih dengan benar, diolah dengan benar, dan bervariasi. Itulah kuncinya jika Anda ingin menjadi juara,” ucapnya melanjutkan.


Jangan lupa ikuti episode Persija Healthy Way selanjutnya dengan topik-topik menarik lainnya di Persija TV.