PROFIL ALFRIYANTO NICO: MASIH PEMAIN BIASA SAJA
PROFIL ALFRIYANTO NICO: MASIH PEMAIN BIASA SAJA

Saat ini Alfriyanto Nico Saputra masuk dalam deretan rising star BRI Liga 1 2021/2022. Bila melihat rekam jejaknya di dua seri yang telah berlangsung, label itu wajar tersemat untuk dirinya.


Di usianya yang masih berusia 18 tahun atau seumuran dengan mahasiswa baru, Nico rutin dipercaya tampil bersama Persija. Rinciannya adalah delapan kali sebagai starter dan tiga kali sebagai pemain pengganti.


Hebatnya, pemain kelahiran Surakarta, 3 April 2003 itu tak hanya sebagai pemain pelengkap, tapi memiliki kontribusi besar untuk tim. Nico berhasil mencetak total tiga gol ke gawang Persela (1), Madura United (1), dan Persik (1).


Tak berhenti sampai di situ, penampilan apik di Liga 1 kembali memikat pelatih timnas, Shin Tae-yong. Namanya masuk ke dalam daftar pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas U-18 di Jakarta (13-15 November 2021) dan Turki (16 November-1 Desember 2021). 


Sebelumnya, Nico pun sudah dipanggil oleh Shin Tae-yong di timnas U-18 dengan komposisi pemain yang lebih senior dari Nico. Momen itu hadir di Spanyol pada akhir 2020-awal 2021.


Tapi, Nico memastikan pencapaian saat ini tak membuat dirinya merasa puas. Justru, ia semakin lapar untuk memberikan kontribusi lebih di Persija dan timnas.


“Alhamdulillah (disebut rising star). Tapi itu hanya label saja. Nico masih pemain biasa. Bukan pemain hebat, sama seperti pemain yang lain. Saya hanya fokus buat tim saja. Tak ada niatan buat Nico bagus sendiri,” tutur Nico.




Sempat Menginap di Masjid

Pencapaiannya sampai titik ini tidak didapat dengan mudah. Nico sudah serius berlatih sepak bola sejak masih di Taman Kanak-kanak.


“Semula hanya sering ikut antar kakak latihan SSB. Karena sering menonton latihan Kakak di SSB,  akhirnya disuruh Pakde masuk SSB saja. Pakde akhirnya bilang ke Alm. Bapak. Awalnya Bapak tidak mengizinkan karena lebih senang jika Nico fokus sekolah dulu. Akhirnya Nico dikasih izin untuk masuk SSB,” katanya. 


SSB pertama Nico adalah SSB Kasatria sampai dia menginjak kelas 5 SD. Setelah itu, pemain yang beroperasi di lini depan tersebut pindah ke SSB Pop hingga akhirnya tampil bersama Persis U-15 untuk Piala Soeratin 2018.


Momen penting yang mengubah hidupnya pun hadir saat dirinya nekat mengikuti seleksi di Persija U-16. Kenapa disebut nekat, karena kala itu Nico tak punya biaya untuk mengikuti seleksi ke Jakarta.


“Waktu itu belum ada biaya. Akhirnya pinjam uang ke istrinya Pakde. Dari uang pinjaman itu terus nekat saja berangkat. Kalau lolos ya rezeki kalau tidak berarti belum rezeki,” ujar Nico.


Bersama lima orang temannya dan didampingi satu pelatih, Nico akhirnya menjalani seleksi di Persija U-16 dan dinyatakan lolos. Setelah balik ke Solo pascaseleksi, Nico pun kembali lagi ke Jakarta untuk mengikuti agenda tim.


“Di Jakarta saya menginap di rumah teman. Di rumah teman itu sempat bingung. Saya merasa tidak enak menginap di situ terus. Nico pun pergi dan tinggal di masjid selama satu malam sebelum akhinrya diajak Om tinggal di Citayam, Depok. Setelah tinggal di Citayam satu minggu, Nico ditawari tinggal di mes Pamulang,” ucapnya.


Perjuangan Nico nekat ikut seleksi di Persija tak sia-sia. Setelah masuk Persija U-16 pada 2019, kariernya pun cepat menanjak ke tim U-18, U-20, hingga akhirnya promosi ke tim utama pada 2021. 


Sebelumnya pada 2019-2020, Nico sempat menjalani pelatihan di Garuda Select angkatan kedua.