RAHASIA PERSIJA DAN HANIF SJAHBANDI BISA MENJADI TIM DENGAN PERTAHANAN PALING SOLID
RAHASIA PERSIJA DAN HANIF SJAHBANDI BISA MENJADI TIM DENGAN PERTAHANAN PALING SOLID

Persija Jakarta mengakhiri Liga 1 2022/2023 di urutan kedua dengan torehan 66 poin. Perubahan besar yang dilakukan pelatih Persija Thomas Doll di beberapa aspek mampu mengatrol prestasi Persija dibandingkan musim lalu yang hanya mampu finis di posisi delapan.


Selain lihai menata mental bertanding anak didiknya, Thomas pun mengubah formasi dan berujung pada transformasi cara bermain Hanif Sjahbandi cs. Di musim 2022/2023, Persija rutin bermain dengan skema 3-4-2-1 dengan tiga bek sejajar.


Penempatan tiga beknya pun tak kaku. Tak hanya pemain yang berlabel bek tengah saja yang ditempatkan sebagai tiga sosok di lini pertahanan. Bek sayap seperti Ilham Rio Fahmi dan Firza Andika, bahkan gelandang seperti Hanif sempat ditempatkan di barisan tiga bek.


Nyatanya Hanif mampu memenuhi ekspektasi pelatih berkebangsaan Jerman tersebut. Rupanya Hanif sudah memiliki pengalaman bermain sebagai bek saat masih bermain di klub sebelumnya, Arema FC.


“Sebetulnya ini bukan pertama kalinya saya bermain sebagai stopper. Di Arema pun saya pernah mengalami hal yang sama ketika Arema kekurangan stopper. Yang membedakan di sini adalah adanya proses adaptasi permainan yang berbeda, karena di Persija kami bermain dengan tiga bek,” ucap Hanif.


“Dari sana (main dengan tiga bek), saya merasakan banyak belajar hal baru. Walaupun tidak berjalan mulus tetapi pelatih membutuhkan saya. Jadi, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempelajari hal baru itu,” katanya melanjutkan.


Selain berhasil menduduki peringkat kedua, Persija menjadi tim dengan angka kebobolan paling sedikit. Tercatat Macan Kemayoran hanya kemasukan 27 gol dari 34 laga.


Menurut Hanif, rahasia Persija bisa menjadi tim yang paling solid dikarenakan kerja keras seluruh pemain, pelatih, dan ofisial yang ada di Persija.


“Rahasia kami bisa melakukan itu karena semua membantu satu sama lain. Pemain belakang tidak bisa nirbobol kalau tidak dibantu oleh gelandang dan juga striker. Selain itu kalau tidak ada pelatih dan ofisial lainnya kami tidak akan bisa bermain seperti sekarang ini,”tutur Hanif.


Dengan padatnya jadwal di Liga 1 musim 2022/2023, Hanif tidak bisa membayangkan bagaimana tim akan berjuang mendapatkan posisi kedua tanpa kehadiran dan dukungan tim yang bekerja di luar lapangan.


“Contohnya seperti ini, karena di musim ini kami sering bermain tiga hari sekali, jadi kami selalu butuh pemulihan agar kami bisa selalu bermain maksimal. Kalau tidak ada masseur, fisio, dan dokter, sulit bagi kami untuk perform,” ujar Hanif.


“Selain itu  ada nutritionist dan para chef juga yang membantu menjaga asupan gizi tim. Jadi tanpa mereka rasanya sulit menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di musim ini,” ucapnya melanjutkan.