Daya jelajah luas, insting menguasai bola yang tinggi, memiliki power dan akurasi, serta ditunjang dengan naluri mencetak golnya yang makin terasah, menjadi faktor terjadinya gol spektakuler Rayhan Hannan ke gawang Persebaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (12/4/2025) malam.
Keputusan melepaskan sepakan dari area sudut lapangan menjadi keputusan yang patut diapresiasi lebih. Sebab, rasanya sulit berharap bola bisa mulus bersarang ke gawang meski ada atau tidaknya seorang kiper yang menjaga. Tapi, Hannan bisa melakukannya.
Hannan turun sebagai pemain pengganti pada menit ke-22. Ia menggantikan peran Witan yang cedera terkena hantaman bek Persebaya, Slavko Damjanovic.
Pada menit ke-62, Hannan memecah kebuntuan lewat gol tersebut. Sayangnya, tiga menit berselang tim lawan mampu membalasnya. Laga berakhir 1-1.
“Senang bisa mencetak gol untuk tim. Tapi pada akhirnya sepak bola adalah menang sebagai kesebelasan tim bukan menang seara individu. Harus menang secara tim,” ujar Hannan usai laga.
Sementara itu, gaya selebrasi teropong yang ia lalukan mendapatkan pertanyaan dari media.
“Banyak yang selebrasi seperti itu di Eropa. Simpelnya saya suka Barcelona. Saya suka melihat cara Pedri bermain. Jadi saya mengikutinya,” ucap Hannan lagi.
Gol indah itu menjadi gol kelimanya di musim ini. Terus menajam, Nan!