INI DERETAN PEMILIK NOMOR PUNGGUNG 9 DI PERSIJA
INI DERETAN PEMILIK NOMOR PUNGGUNG 9 DI PERSIJA
Pada sejarahnya, di dunia sepak bola, nomor punggung 9 biasanya diberikan kepada pemain yang bisa memberikan dampak signifikan untuk tim, terutama bagi pemain yang memiliki peran sebagai pencetak gol. Biasanya, nomor ini digunakan kepada posisi penyerang atau striker. Hal tersebut juga terjadi di Persija Jakarta. Banyak striker tajam di Persija menggunakan nomor 9 sebagai nomor punggungnya. Sebut saja pada era perserikatan, salah satu penyerang Persija yang menggunakan nomor punggung sembilan adalah Soetjipto Soentoro. Bukti Soetjipto Soentoro menggunakan nomor punggung 9 diceritakan oleh sang anak, Bima Sutjipto, yang menjelaskan bahwa sang ayah menggunakan nomor punggung 9 saat memperkuat Persija. Dia bermain di salah satu era terbaik milik Persija di mana klub ibu kota ini menjuarai Kejurnas PSSI pada 1964 (Kompetisi Perserikatan). Pada laga final, Persija bisa mengandaskan Persebaya Surabaya dengan skor meyakinkan 4-1. Pada saat itu juga, dirinya dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Perserikatan dengan 16 gol. Sebagai penyerang, Gareng, julukannya, merupakan penyerang yang pandai menjaga bola dari sergapan lawan. Dribble yang baik dan cepat dilengkapi dengan kekuatan dan keakuratan tendangan membuatnya ditakuti oleh lawan. Selain Gareng, Persija juga memiliki striker bernomor 9 yang cukup sukses lainnya. Sosok itu adala Emanuel De Porras. Persija menjadi klub pertama pemain bernama lengkap Emanuel Matias De Porras itu di Indonesia. Dia datang pada musim 2004. Pada musim tersebut, striker asal Argentina itu langsung tampil tajam dengan mencetak 16 gol, unggul 4 gol atas tandemnya, Bambang Pamungkas. Persija sukses dibawanya ke posisi tiga besar dan hanya kalah satu poin dari Persebaya Surabaya yang meraih juara. Memang tidak sukses meraih gelar juara, tapi kehebatan De Porras tidak diragukan lagi. Sayangnya keberlangsungan kariernya bersama Persija hanya berjalan semusim, ia lalu memutuskan untuk pindah ke PSIS Semarang. Setelah Cachi, julukan De Porras, nomor punggung 9 di Persija bukan digunakan lagi oleh penyerang, melainkan pemain tengah. Nama tersebut adalah Francis Wewengkang yang membela Macan Kemayoran pada musim 2005-2007. Lalu setelah Wewengkang ada Melky Pekey yang merasakan merumput bersama Persija pada musim 2008. Meski gagal merebut tempat inti, tapi sosok Melky kerap mengubah gaya permainan Persija ketika diturunkan. Berlanjut setelah Melky, ada Fahrudin Mustafić yang menggunakan nomor punggung 9. Sayangnya ia hanya bermain satu musim bersama Macan Kemayoran dengan mencatatkan 25 kali penampilan. Nomor punggung 9 kembali diestafetkan ke gelandang. Kali ini pemain muda Rudi Setiawan menggunakannya pada musim 2011/2012. Selama 2 musim pemain yang akrab disapa Bogel ini menggunakan nomor punggung 9. Ia juga kembali menggunakan nomor punggung 9 saat Persija berlaga di ISC 2016. Pada musim 2014, nomor punggung ini juga digunakan oleh seorang gelandang yakni Ponaryo Astaman. Ponaryo harus menggunakan nomor punggung ini setelah nomor punggung 11 yang biasa digunakannya masih dimiliki oleh Rachmat Affandi. Nomor 9 terbilang asing untuk gelandang yang kerap dipanggil Popon ini. Popon memang lebih identik dengan nomor 11 sejak dia berkarier di dunia sepak bola. Lalu pada musim 2015, Persija meminang Stefano Lilipaly. Lilipaly pun diberikan nomor punggung 9. Sayangnya liga saat itu harus terhenti karena masalah dualisme, sehingga keberlangsungan Lilipaly dengan nomor punggung 9 hanya berjalan sebentar. Pada era Liga 1, nomor punggung 9 sangat identik dengan Marco Simic. Sebelum Simic memang ada yang menggunakannya dan sosok itu adalah Luis Junior, sayangnya perjalanan cerita dirinya di Persija hanya berlangsung setengah musim. Simic sendiri melanjutkan kesuksesan penyerang yang sukses menggunakan nomor punggung 9. Sejak didatangkan dari Melaka United pada 28 Desember 2017, Simic terus memberi kontribusi besar untuk Persija. Selain gelar juara Piala Presiden 2018, pada musim perdananya di Liga 1 2018, ia turut mengantarkan Macan Kemayoran menjadi juara. Kini tiga musim membela Persija Jakarta, Marko Simic telah menjelma menjadi salah satu striker tersubur di Liga 1. Sejauh ini Simic sudah mencetak 47 gol bersama Persija di kompetisi Liga 1.