Pemain belakang dengan usia di atas 35 tahun biasanya tidak setangguh saat masih muda. Namun kalimat tersebut tidak berlaku bagi dua bek Persija, Maman Abdurahman dan Otavio Dutra.
Maman musim ini memasuki usia 38 tahun, sedangkan Dutra lebih muda satu tahun. Meski keduanya sudah nyaris menyentuh umur kepala empat, namun tidak ada tanda-tanda penampilannya menurun.
Maman dan Dutra masih diandalkan tidak hanya di atas lapangan, melainkan juga menjadi mentor bagi para pemain muda. Maman dan Dutra tercatat sebagai bek paling senior yang masih aktif bermain membela Persija, setidaknya dalam 10 musim terakhir.
Sebelumnya Persija dihuni pemain belakang dengan usia relatif muda. Sebagai perbandingan, saat bek timnas Singapura, Precious Emuejeraye membela Persija pada 2010-2011 dan 2011-2012, usianya masih 28 tahun. Begitu pula dengan Fabiano Beltrame yang memasuki usia 27 tahun saat bergabung dengan Persija pada tahun 2011.
Setelah itu Persija lebih sering mengandalkan pemain segar pengalaman seperti Ngurah Nanak, Syahrizal, Gunawan Dwi Cahyo hingga Vava Mario Yagalo.
Maman sendiri mengaku disiplin dan berlatih serius menjadi rahasia dirinya tampil konsisten. Hal itu dapat membantunya untuk bersaing dengan pemain muda.
"Tentunya harus menjaga pola makan, istirahat dan selalu serius dalam latihan. Hal ini yang membuat saya bisa terus bersaing dengan pemain lainnya," ungkap Maman.
Sementara Dutra tidak lupa untuk terus berolahraga secara mandiri. Setiap hari, pemain naturalisasi kelahiran Brasil itu rutin latihan sendiri di rumahnya.