Lima tahun lalu Persija Jakarta menang adu penalti 4-3 atas Semen Padang pada pertandingan terakhir babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Stadion Manahan, Solo, Minggu.
Persija tertinggal lebih dulu setelah Maman Abdurrahman melakukan kesalahan fatal pada menit ke-63. Maman menjatuhkan Hendra Bayauw di kotak terlarang sehingga Semen Padang mendapatkan hadiah penalti.
James Koko Lomell yang maju sebagai algojo sukses menyarangkan bola ke pojok kiri gawang Persija yang dikawal Andritany.
Usaha Persija untuk terhindar dari kekalahan semakin sulit karena mereka kembali kebobolan pada menit ke-85. Dari serangan balik, Hendra berhasil lolos dari jebakan offside.
Kiper Andritany memilih keluar dari sarangnya untuk meredam pergerakkan Hendra. Namun, Andritany berhasil dikelabui oleh Hendra. Ia kemudian men-chip bola untuk memasukkannya ke gawang lawan.
Persija mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol Emmanuel "Pacho" Kenmogne pada menit ke-89. Dari dalam kotak penalti, Pacho berhasil menjaringkan bola ke sisi kanan gawang Semen Padang.
Pacho kembali mencatatkan namanya pada masa injury time. Ia menjadi algojo setelah dilanggar di kotak terlarang. Pacho pun berhasil menyarangkan bola ke pojok gawang.
Gol Pacho tersebut memaksa Semen Padang melakoni adu penalti. Persija berhasil memenangi adu penalti dengan skor 4-3. Kemenangan Macan Kemayoran ditentukan oleh kegagalan Masril mengeksekusi penalti.