Benny Dolo bisa dibilang datang di saat yang tepat ketika Persija Jakarta terjerat dalam zona degradasi pada paruh musim Indonesia Super League (ISL) 2012/13. Ketika itu, pelatih yang akrab disapa Bendol ini ditunjuk manajemen Persija untuk menggantikan peran Iwan Setiawan.
Bagaikan seorang Midas, Bendol dengan sentuhan tangan dinginnya mampu mengangkat tim Macan Kemayoran keluar dari zona degradasi dan finis di posisi ke-11 akhir klasemen.
Sekadar informasi, Midas adalah seorang raja dalam mitologi Yunani yang terkenal dengan kemampuannya untuk mengubah apa yang disentuhnya menjadi emas.
Di musim berikutnya, Persija jauh lebih baik ditangannya. Saat itu Persija berhasil menduduki peringkat lima Wilayah Barat ISL, kalah bersaing dengan Pelita Bandung Raya dengan selisih satu poin.
Tak hanya itu, mantan pelatih Persita Tangerang pernah membesut Persija pada musim 2009/10. Saat itu, dia cukup sukses untuk membawa Persija ke papan atas, meski tidak menjadi juara.
22 September sendiri merupakan hari lahir pria asal Manado ini. Saat ini Bendol sedang tidak dalam kondisi yang sehat. Kita doakan agar beliau selalu diberikan kesehatan.
Di sisi lain bek kanan Persija Jakarta Ismed Sofyan mengaku kalau dirinya sangat menghormati Benny Dollo. Sebab kariernya melesat berkat arahan Benny Dollo.
Wejangan yang diingat Ismed adalah ia diminta Benny Dollo untuk menjadi pemain sepak bola yang lurus saja serta tidak perlu menyimpang dan itu masih dipegang teguh olehnya.
