Memasuki akhir tahun 2007, Persija Jakarta mendapatkan kado manis usai memetik kemenangan telak 4-0 atas Semen Padang dalam lanjutan kompetisi Wilayah Barat Liga Indonesia 2007 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, tepat hari ini 13 tahun yang lalu.
Menariknya, laga ini juga merupakan laga terakhir Persija bermain di Lebak Bulus. Walaupun baru diruntuhkan pada 2013, setelah pertandingan ini Persija tidak bisa bermain lagi di Lebak Bulus.
Mengingat setelah itu operator liga menaikkan standar penggunaan stadion bagi klub peserta Indonesian Super League. Karena pada kompetisi tersebut, stadion yang juga sempat menjadi markas Pelita Jaya tersebut dianggap tidak memenuhi standar Badan Liga Indonesia.
Laga ini pun membuat para pemain Macan Kemayoran semangat untuk meraih kemenangan sekaligus jadi perpisahan akhir bagi stadion Lebak Bulus. Kado manis pun bisa diberikan Persija Jakarta untuk laga terakhirnya itu, dengan kemenangan telak 4-0 atas Semen Padang.
Legenda hidup Persija, Bambang Pamungkas adalah aktor di balik kemenangan besar tersebut, lewat dua gol dan satu assist. Sementara dua gol lainnya dicetak oleh M. Ilham dan Aliyudin.
Tidak digunakan laginya Stadion Lebak Bulus ini juga tak lepas dari sistem laga kandang dan tandang yang tak lagi digunakan di babak delapan besar, semifinal hingga final Liga Indonesia 2007. Persija sendiri akhirnya hanya mampu bertahan hingga babak semifinal, ketika harus mengaku kalah dari Sriwijaya FC dengan skor tipis 0-1.
Lebak Bulus akhirnya benar-benar diruntuhkan pada 2013 karena adanya proyek transportasi massal berbasis rel atau Mass Rapid Transit (MRT). Stadion Lebak Bulus sendiri dijadikan tempat depo (tempat parkir) MRT.
Jakmania dan Persija pun akhirnya benar-benar memberikan perpisahan kepada Stadion Lebak Bulus pada 21 Desember 2014 lalu. Semua elemen Persija berkumpul pada perayaan ulang tahun tersebut, sekaligus untuk terakhir kalinya bagi mereka menggelar acara di stadion bersejarah itu.