Persija kembali menunjuk Marsekal Muda TNI (Purn) Ardhi Tjahjoko sebagai manajer tim di Liga 1 2024/2025. Dengan rekam jejak mentereng saat mendampingi tim dalam periode 2017-2020, ia optimistis menatap tantangan baru.
Momen Persija meraih tiga gelar dalam satu musim (Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Boost Fix Super Cup 2018) masih melekat erat di memorinya. Ia masih ingat betul faktor apa saja yang menjadi kuncinya. Hal itulah yang ingin ia tetap terapkan di tim plus ditopang dengan inovasi manajerial yang ia miliki. Berikut penggalan interview dengan Komandan Ardhi:
Bagaimana rasanya kembali ke Persija lagi?
Kalau ditanya rasanya kembali ke Persija tentu sangat senang. Sebab, saya punya hobi main bola. Dari dulu di Angkatan Udara pegang PSAU, pernah pegang PS TNI juga. Jadi saya senang di bidang sepak bola. Kebetulan saya sudah purnawirawan jadi saya diminta bergabung kembali. Saya dengan senang hati untuk masuk kembali ke Persija.
Apa yang dirindukan di Persija Pak?
Atmosfer saat kami latihan dan bertanding. Tentunya meningkatkan semangat untuk para pemain. Terus saya sebagai manajer juga sama, jadi seperti itulah. Atmosfer di sepak bola lain dari pada yang lain
Seperti apa proses yang berjalan hingga akhirnya Pak Ardhi terpanggil lagi untuk menjadi Manajer Persija?
Setelah dulu selesai (Manajer) 2020 dan digantikan dengan Bambang Pamungkas, kemudian 1-2 tahun selanjutnya ada pembicaraan minta saya kembali. Terus saya bilang, saya bisa saja tapi dengan kondisi saya waktu itu masih aktif di TNI AU, tentu membutuhkan perizinan yang tidak mudah. Akhirnya saya bilang, saya laporkan, nantilah setelah saya purnawirawan. Insyaallah jika saya masih dibutuhkan saya siap bergabung lagi. Kemudian waktu itu saya dihubungi, saya siap.
Saat Pak Ardhi menjadi Manajer 2017-2022, Persija meraih trofi Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Boost Fix Super Cup 2018. Seperti apa kondisi tim saat itu sehingga kita bisa berprestasi?
Kondisi tim saya rasa pada umumnya sama. Tapi mungkin suasana di dalam lebih guyub, lebih kompak. Saya berusaha, bukan pemain menyelami saya, tapi saya menyelami pemain. Jadi si A si B si C karakternya seperti apa, kebiasaannya seperti apa. Saya coba menyelami itu. Jadi mungkin di situ kami punya timbal balik. Intinya seperti itu
Kebijakan seperti apa yang akan Pak Ardhi bawa ke tim musim ini?
Insyaallah saya lakukan seperti itu lagi.
Sudah terbayang akan membuat kebijakan untuk tim Pak di musim depan?
Tentunya disiplin. Tentu semua hal kalau tidak disiplin tidak akan berhasil. Jadi intinya disiplin. Contoh kecil dari masalah latihan, saat jam latihan ditentukan jam sekian, mau tidak mau 10 menit sebelumnya sudah datang. Jadi tidak ada molor waktu lagi. Saya rasa itu, disiplin nomor satu.
Bagaimana Pak Ardhi melihat peta persaingan di Liga 1 saat ini?
Tentu makin lama makin ketat. Masing-masing klub mereka berambisi mencari pemain paling baik. Makin lama makin ketat. Siapa yang siap ya mereka yang menang. Jadi kami harus siap.
Apa yang harus dimiliki setiap pemain atau tim untuk jadi pemenang di akhir musim?
Masing-masing individu pemain punya fighting spirit. Semangat punya satu tujuan untuk menang. Kalau saya di militer dalam sebuah pertempuran, bagaimana caranya harus menang. Caranya bagaimana? Harus berlatih. Kalau dua jam kurang jadi tiga jam, kalau tiga jam kurang jadi empat jam. Intinya seperti itu.
Pesan untuk Jakmania Pak?
Semoga dalam kondisi saat ini tetap mensuport tim Persija. Begitu juga dari kami tentunya akan menjaga hubungan baik dengan Jakmania. Karena dengan kerja sama dan memilik atmosfer yang positif insyaallah mudah-mudahan kami bisa jadi juara.