Andritany Ardhiyasa tampil mentereng di Liga 1 2023/2024. Ia menjadi kiper terbaik dengan catatan 15 clean sheet dan membawa Persija menjadi tim paling sulit dibobol lawan, yaitu hanya 27 kali.

Namun, kini situasinya berbeda di musim 2023/2024. Banyak kalangan menilai Andri tak setangguh musim lalu. 

Kiper berusia 31 tahun itu dianggap beberapa kali melakukan kesalahan sehingga Persija gagal meraih hasil positif. Ia pun baru mengoleksi dua kali clean sheet dari 14 laga Liga 1.

Tapi, pandangan itu tak tampak di mata Thomas Doll, pelatih Persija. Bagi Thomas, Andritany tetap kiper dengan kualitas wahid.

“Semua mempunyai opininya masing-masing, jadi kalau mau mengikuti kemauan mereka di sosial media tidak akan ada habisnya. Untuk sekarang kami tidak akan mengubah dan membahas apa pun soal posisi penjaga gawang, karena dia (Andritany) juga kapten dari Persija,”

Thomas menjelaskan bahwa beberapa gol yang tercipta bukanlah kesalahan Andritany. Pelatih berkebangsaan Jerman itu memberi contoh kala Persija melawan Persis Solo (30/9/2023).

“Posisi kiper selalu menjadi orang yang paling terakhir di depan gawang. Jadi semua gol yang tercipta bukan kesalahan Andritany. Sebetulnya bek kami bisa membantu bertahan dengan cara mundur lebih cepat dari biasanya. Karena saat kami mendapat serangan long ball, situasi seketika menjadi satu lawan satu yang pasti semua kiper akan sulit dalam situasi itu,” ujar mantan pelatih Al-Hilal itu

Di sisi lain, Thomas mewajarkan berbagai opini yang muncul. Karena menurutnya semua orang memiliki pendapatnya masing-masing.

“Penduduk Indonesia hampir mencapai 300 juta manusia, begitu pula dengan penduduk Jerman yang mencapai 80 juta lebih. Opini yang muncul itu terjadi karena berarti semuanya menyukai sepak bola. Sudah pasti semuanya memiliki pemikiran masing-masing mengenai siapa yang layak bermain. Tapi saya tekankan, untuk pekan ini Andritany akan bermain sebagai penjaga gawang utama,” ucap Thomas mengakhiri pembicaraan.