STORY OF 95: PENUH TANTANGAN DI ERA 1980-1990 (4)
STORY OF 95: PENUH TANTANGAN DI ERA 1980-1990 (4)

Periode 1930-an dan 1970-an menjadi dua dekade emas bagi Persija. Koleksi total tujuh trofi tercatat indah dalam lembaran sejarah klub.


Namun, tidak di periode 1980-an. Macan Kemayoran menemui banyak tantangan.


Artikel spesial Story of 95 kali ini menyuguhkan 10 momen penting dalam era 1980-an hingga awal 1990. Simak deretan momen-momen tersebut berikut ini:


31. 1980-an

Persija melewati paceklik gelar di era 1980-an. Tak ada trofi kompetisi resmi yang sukses digaet.


32. Todung Barita

Todung Barita terpilih sebagai Ketua Umum Persija periode 1984-1986 setelah sebelumnya kepengurusan klub berjalan penuh dinamika.


33. Sekolah Bola Persija

Pada Juni 1985, Ketua Umum Persija, Ir. Todung Barita mendirikan sekolah bola Persija. Sekolah itu menjadi cikal bakal klub Menteng Yunior.


34. Sugih Hendarto

Persija bergerak gesit dalam menatap play-off degradasi di musim 1985. Selain merapatkan beberapa nama potensial, seperti Patar Tambunan dan Tony Tamanal, Persija mendatangkan Han Liang Gie alias Sugih Hendarto di jajaran pelatih.


35. Juara Play-off 

Pada musim 1985 Persija selamat dari jeratan degradasi setelah menjadi juara play-off. Macan Kemayoran menang 3-0 atas Persema dan imbang 1-1 dengan Persiba.


36. Mandiri Mencari Dana

Menjelang akhir 1980-an Persija seolah menjadi klub profesional. Kala itu, sumber pendanaan klub tak hanya bersumber dari pemerintah daerah saja. Tapi, ada sumber lain yang berasal dari pengusaha dan kalangan artis.


37. Runner up 1987/1988

Pencapaian tertinggi Persija di periode 1980-an adalah runner up. kala itu Tiastono Taufik dkk. takluk 2-3 dari Persebaya di laga puncak.


38. Era 1990-an

Persija menempati peringkat ketiga pada musim 1990 setelah mengalahkan PSM 4-1.


39. Peringkat Empat

Di musim terakhir Perserikatan, 1993/1994, Persija finis di peringkat keempat setelah kalah 2-4 dari Persebaya dalam laga perebutan posisi ketiga.


40. Peringkat 13

Persija mengakhiri momen bersejarah penyatuan liga Perserikatan-Galatama dengan finis di peringkat ke-13 Wilayah Barat Liga Indonesia 1994/1995.


Simak juga artikel Story of 95 edisi pertama bertajuk STORY OF 95: LEMBARAN JEJAK PERSIJA DALAM SATU DEKADE AWAL (1)STORY OF 95: MOZAIK PERSIJA DI ERA 1940-1970 (2), dan STORY OF 95: KENANGAN DARI ERA KEJAYAAN JILID 2 (3). Selanjutnya akan ada edisi kelima dan seterusnya hingga ada 95 momen perjalanan Persija.