Persija mengakhiri laga vs Madura United dengan skor 0-1 di Stadion Gelora Bangkalan, Minggu (6/4/2025) malam. Bagi Macan Kemayoran, hasil minor ini adalah panggilan yang membuat makin tersadar bahwa laju tim sedang tak dijalurnya.
Satu-satunya gol di pertandingan itu lahir pada babak pertama pada menit 42’. Gawang Carlos Eduardo ternoda oleh Miljan Skrbic dari titik putih.
Muhammad Ferarri yang dianggap melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti dihukum dengan kartu merah. Alhasil, Persija harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-42.
Di babak kedua, daya juang Hanif Sjahbandi dkk. tak mengendur meski kalah jumlah pemain. Gelombang serangan bisa dikreasi dan berujung pada peluang terciptanya gol. Sayangnya, skor tetap 0-1 hingga laga usai.
Pelatih Carlos Pena mengungkapkan pandangannya dalam konferensi pers pacalaga.
“Pertandingan yang sulit bermain dengan 10 pemain. Di babak pertama saat main 11 vs 11 permainan ketat dan bisa kami kontrol. Mereka memiliki peluang dari tembakang dan kami memiliki peluang lewat sundulan Hansamu,” kata Carlos
“Setelah itu kami mendapatkan kartu merah yang seharusnya tak terjadi. Ini kesalahan kami. Pengulangan dari laga terakhir. Kami mendapatkan lima kartu merah dari tujuh pertandingan terakhir. Kami harus bertangung jawab dan menghindari kesalahan-kesalahan seperti itu,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Hanif yang mendampingi Carlos Pena memiliki pandangan senada.
“Dari saya mewakili pemain mengucapkan permohonan maaf karena tidak bisa bawa poin, tiga poin ke rumah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemenganan. Tapi hasilnya tidak seperti yang kami inginkan. Ini cukup jadi pelajaran bagi kami. Seperti yang pelatih bilang, kami harus ambil tanggung jawab ini dan juga belajar agar ke depannya lebih baik lagi,” ucap Hanif.
Segera bangkit, Can!