Jordi Amat datang menerima panggilan. Jakarta menyambutnya dengan gemuruh suka cita. Ia hadir bukan sekadar mengisi barisan lini pertahanan, melainkan menjadi pondasi untuk menopang kisah Macan Kemayoran dua tahun ke depan.
Jordi bukan bek biasa. Ia adalah pengelana yang telah menapaki banyak pelabuhan dan menyesap berbagai aroma permainan, dari La Liga hingga Premier League, juga dari tanah Spanyol hingga serambi Asia Tenggara.
Sebelum akhirnya berlabuh di Persija, Jordi telah meraup banyak pengalaman bersama Espanyol (2010–2012), Rayo Vallecano (2012–2013), Espanyol (2013), Swansea (2013–2018), Real Betis (2017–2018), Rayo Vallecano (2018–2020), KAS Eupen (2019–2022), dan Johor Darul Ta’zim (2022–2025).
Tak hanya bersinar di klub, ia pun memiliki rekam jejak spesial bersama tim nasional. Deretan pengalamannya itulah yang membuat Persija memilih berjabat tangan dengannya.
Kini, ia sudah tiba di Jakarta. Kota yang tak pernah diam, kota yang selalu mendidih oleh ambisi kejayaan. Bek kelahiran Barcelona, 21 Maret 1992 itu harus paham, Persija adalah cermin dari kota ini, tangguh, penuh sejarah, dan selalu menolak kalah.
“Saya sudah tidak sabar bermain untuk Persija dan tidak sabar untuk mengenakan jersey merah kebanggaan Persija,” kata Jordi.
Lantas, apa targetnya? “Saya ingin menang. Sejak kecil, setiap pekan kami bermain, maka harus menang. Di pikiran saya setiap berada di lapangan, selalu ingin menang. Klub dan semua orang di sini menginginkan hal yang sama, jadi mari kita lakukan,” tuturnya lagi.
Di pundaknya, Persija menitipkan kepercayaan. Di langkahnya, Persija menggantungkan keteguhan. Dua tahun pertama bisa berlanjut karena ada opsi perpanjangan satu tahun lagi.
Selamat datang, Jordi!
Noted: Ada revisi kontrak Jordi Amat dari satu menjadi dua tahun.