Persija Jakarta menjadi tim pengoleksi gelar terbanyak di persepakbolaan Tanah Air. Total sudah 11 kali tim dengan nawa awal Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ) itu menjadi yang terbaik di kompetisi dalam negeri.
Dua gelar terakhir direngkuh saat kompetisi nasional memasuki era Liga Indonesia, yaitu penggabungan Perserikatan dan Galatama (sejak musim 1994/95). Persija sukses menuntaskan musim sebagai juara di Divisi Utama 2001 dan Liga 1 2018.
Pada musim 2001, Persija besutan Sofyan Hadi berhasil meraih gelar juara setelah berhasil menundukkan perlawanan PSM di partai final. Sekitar 60.000 orang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 7 Oktober 2001 untuk menyaksikan final idaman tersebut.
Dua gol Bambang Pamungkas dan sebiji gol Imran Nahumarury membawa tim besutan Sofyan Hadi itu menyudahi laga dengan kemenangan 3-2 atas PSM.
Sama halnya dengan Sinyo Aliandoe, Sofyan Hadi mencatatkan dirinya saat itu sebagai sosok yang sukses membawa Persija menjadi juara saat sebagai pemain dan juga pelatih.
Gelar kedua di Liga Indonesia dihadirkan pada musim 2018. Penantian yang terbilang cukup panjang sejak trofi terakhir diraih pada 2001, yakni selama 17 tahun.
Persija di bawah besutan Stefano "Teco" Cugurra sukses menjadi kampiun setelah mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-1 di partai pamungkas Liga 1. Dua gol kemenangan dikreasi oleh Marco Simic.
Dari era Liga Indonesia, muncul bintang-bintang di Tim Ibu Kota. Sebanyak 27 nama terpilih untuk meneruskan daftar 94 bintang Persija dari masa ke masa.
Tanpa mengecilkan peran pemain-pemain lainnya, berikut bintang-bintang Persija di era Liga Indonesia: Miro Baldo Bento, Vennard Hutabarat, Iskandar, Andrian Mardiansyah, Mbeng Jean, Joko Kuspito, Antonio Claudio, Anang Maruf, Nur Alim, Budiman, Agus Suprianto, Luciano Leandro, Imran Nahumarury, Gendut Doni, Bambang Pamungkas, Widodo Cahyono Putro, Budi Sudarsono, Rochy Putirai, Andritany Ardhiyasa, Ismed Sofyan, Jaimerson Xavier, Maman Abdurahman, Rezaldi Hehanussa, Marko Simic, Ramdani Lestaluhu, Rohit Chand, dan Renan da Silva.
Deretan 94 Bintang Persija selesai sampai di sini setelah sebelumnya sudah ada tiga artikel, yaitu 94 BINTANG PERSIJA : 1930-1950, PERIODE GEMILANG DI SATU DEKADE AWAL, 94 BINTANG PERSIJA: MOMEN KEBANGKITAN DAN REGENERASI YANG SUKSES (1950-1970), dan 94 BINTANG PERSIJA: KEJAYAAN DAN PERIODE UJIAN SULIT (1970-1990).
Selamat ulang tahun Persija. Terus bergerak ke level yang lebih tinggi!