Persija kerap mempercayakan kiper-kiper muda di setiap musimnya. Risky Sudirman contohnya. Sudah dua musim terakhir penjaga gawang Timnas U-20 itu berada di skuat senior untuk menimba ilmu dengan Andritany, Shahar Ginanjar dan Adixi Lenzivio.
Sebelum Risky, beberapa penjaga gawang muda juga pernah menghiasi skuat Persija menjadi inti ataupun pelapis.
Pada musim 2004, Persija mengorbitkan Syamsidar. Kala itu Syamsidar yang berusia 22 tahun menjadi pelapis Mukti Ali Raja yang juga tampil di Timnas Indonesia. Kiper kelahiran Masamba ini semusim berada di Persija.
Empat tahun berselang, Persija diisi tiga penjaga gawang muda sekaligus. Mereka adalah M Yasir, Rony Prasnanto dan Frenky Irawan. Saat itu M Yasir dan Rony sama-sama berusia 23 tahun, sedangkan Frenky lebih muda satu tahun.
Berbicara kiper muda juga tidak bisa terlepas dari sosok Andritany Ardhiyasa. Berkelana setelah menimba ilmu di Diklat Ragunan, Andritany gabung ke Persija pada musim 2010-2011 dari Sriwijaya FC. Kala itu ia menjadi pelapis dua kiper veteran Hendro Kartiko dan Jendry Pitoy. Berkat kesempatan itulah ia menjadi lebih matang dan semusim kemudian menjadi kiper inti Persija dan membela Timnas Indonesia di Sea Games 2011. Kini, Andritany menjadi salah satu kiper terbaik di Indonesia.
Setelah Andritany, kiper muda Persija yang mendapat kesempatan tampil adalah Adixi Lenzivio. Saat usianya masih menginjak 21 tahun, ia telah diberi jam terbang dengan tampil perdana saat melawan Persisam musim 2013 lalu. Sempat fokus melanjutkan pendidikan, tahun lalu Adixi akhirnya kembali memperkuat Persija.
Sementara pada musim 2018, giliran kiper Timnas Indonesia U-19, Gianluca Pagliuca Rossy yang berkesempatan membela Persija. Nama Rossy mencuat ke publik usai membela Timnas Indonesia U-19 di kualifikasi Piala Asia pada November 2017.