Tidak hanya memiliki striker tajam berkualitas seperi Marko Simic hingga Bambang Pamungkas. Persija ternyata menyimpan tradisi bagus dalam memunculkan gelandang subur setiap musimnya. Berikut deretan gelandang tajam yang dimiliki oleh Persija.
Pertama adalah Iskandar. Iskandar hanya main tiga musim (1993-1996), akan tetapi penampilannya di Liga Indonesia 1994-1995 meninggalkan rekor apik. Dia merupakan gelandang Persija pertama dan mungkin satu-satunya yang mampu mencetak lebih dari 10 gol dalam semusim Liga Indonesia (sekarang Liga 1).
Kehebatannya tidak usah diragukan lagi. Dia merupakan eksekutor utama bola mati, Iskandar juga jago melepas tembakan jarak jauh. Torehannya sendiri saat itu berjumlah 15 gol. Ada pun perincian gol-gol Iskandar bersama Persija Jakarta di Liga Indonesia 1994-1995 antara lain open play (7 gol), tendangan bebas (5), penalti (3).
Bahkan saat itu torehan golnya melebihi para penyerang Persija pada era 1994-1995, yakni Abdul Kholik dan Miro Baldo Bento, tidak sampai dua digit. Masing-masing hanya mengemas delapan dan tujuh gol pada musim itu.
Kedua adalah Imran Nahumarury. Imran pernah mencatatkan rekor gol banyak satu musimnya pada musim 1999/00. Pria yang saat ini menjabat asisten pelatih PSIS ini mencatatkan 9 gol di musim tersebut.
Imran memiliki tipikal bermain yang cukup mempuni pada masanya. Imran memiliki passing-passing yang sangat akurat. Sementara lubung golnya berasal dari tendangan jarak jauhnya.
Selanjutnya ada Ramdani Lestaluhu. Ramdani pernah menjadi top skor tim dengan torehan delapan gol. Hal itu terjadi pada musim 2014 dalam kompetisi Indonesia Super League. Bahkan torehan delapan golnya ia ulangi pada musim 2017. Saat itu pemain asal Tulehu ini selalu menjadi andalan pelatih Stefano Cugurra.
Ada dua pemain yang mencatatkan 7 gol saat membela Persija di satu musim. Tiga pemain itu Javier Rocha (2006/07) dan Zainal (1994/95). Rocha memang hanya semusim tapi dia mencatatkan tinta manis di Persija. Ia pernah menjadi pemain terbaik Piala Emas Bang Yos 2015.
Umpan presisi dan tendangan bebas menjadi keunggulan utamanya. Ia juga bergiliran mengambil sepak pojok bersama Ismed Sofyan dan jangan lupakan rabona yang sering ia peragakan saat mengirim umpan silang.
Sedangkan Zainal juga merupakan gelandang lokal terbaik yang dimiliki Persija. Dia cukup tajam bersama Iskandar pada musim 1994-95.
