MENGENANG DE PORRAS SALAH SATU BOMBER ASING YANG SUKSES DI PERSIJA
MENGENANG DE PORRAS SALAH SATU BOMBER ASING YANG SUKSES DI PERSIJA

Persija Jakarta terbukti salah satu klub yang sukses mendatangkan striker asing berkualitas. Yang paling terbaru saat ini adalah Marko Simic.

Simic terbukti menjadi bomber haus gol Macan Kemayoran saat ini. Ia sukses menasbihkan top skor pada gelaran Liga 1 musim lalu. Namun pada beberapa musim sebelumnya atau tepatnya di tahun 2003, Persija juga sukses mendatangkan penyerang asing. Sosok itu adalah Emanuel De Porras.

De Porras didatangkan pada akhir 2003 dari klub Divisi 2 Argentina, Ferro Carril Oeste. Manajemen Persija saat itu yang menemukan langsung di Argentina. Bahkan sejak pertama kali bertemu, Cachi sapaannya sudah membuat manajemen Persija kepincut.

Awalnya dia tidak mau karena dia tidak kenal dengan Indonesia. Namun rayuan sang manajer saat itu IGK Manila, De Porras akhirnya mau datang ke Indonesia dan main untuk Persija.

“Saya sempat menonton dia saat bermain di Argentina Divisi Dua sebanyak dua kali. Latihan saja berbeda dengan pemain lain. Dia selalu kejar bola di mana pun dia berada dan selalu bersemangat. Itu yang jadi pertimbangan saya untuk bawa ke Indonesia dan akhirnya ia membuktikan dengan tidak kenal takut saat main dengan lawan apapun,” ujar IGK Manila.

Pilihan Manila pun tidak pernah salah. De Porras menunjukkannya pada turnamen Piala Bang Yos. Ia pun sukses mencetak gol pada laga debutnya saat bertemu PSIS.

Ia pun juga sukses membawa Persija meraih gelar juara Bang Yos usai mengalahkan Persebaya Surabaya dalam tendangan adu penalti. Tak berhenti di Bang Yos, kehebatannya berlanjut di Liga Indonesia X.

Bersama Bambang Pamungkas dia menjadi duet yang disegani lawan. Keduanya mampu membuat lawan ketar-ketir lawan dengan ketajaman mereka di area kotak penalti. Keduanya total mencetak 28 gol saat itu.

Yang tidak bisa dilupakan oleh Jakmania saat Cachi mencetak Quatrick pertamanya untuk Persija Jakarta dengan jarak menit gol yang berdekatan yakni 48, 54, 55, dan 67. Saat itu Persija sukses mengalahkan Deltras Sidoarjo di pekan ke-21 di Stadion Lebak Bulus dengan skor 5-0.

Total saat itu ia sukses mencetak 16 gol ia pun masuk jajaran top skor dan masuk lima besar jajaran top skor di tahun itu. Persija juga dibawanya sukses meraih posisi ketiga dan hanya kalah satu poin dari Persebaya Surabaya yang meraih juara.

Memang tidak sukses meraih gelar juara namun kehebatan De Porras tidak diragukan lagi. Sayangnya keberlangsungan dia dengan Persija hanya semusim, ia memutuskan untuk pindah ke PSIS Semarang.

Meskipun hanya sebentar, De Porras mampu memberikan tinta manis untuk Persija dengan ketajamannya gol yang luar biasa. Apalagi saat itu penyerang Argentina saat itu sangat dicintai oleh Jakmania.

“Dia pemain yang tidak pernah takut saat Persija bermain di kandang lawan. Intimidasi suporter lawan justru membuat dia tampil hebat dan menunjukkan kualitasnya sebagai seorang striker,” kenang Bung Ferry.