“ MY BEST XI" VERSI ADIXI LENZIVIO: SANDINGKAN SANG AYAH DENGAN BEPE
“ MY BEST XI" VERSI ADIXI LENZIVIO: SANDINGKAN SANG AYAH DENGAN BEPE
JAKARTA-Kiper Persija Jakarta, Adixi Lenzivio, memilih 11 pemain terbaik untuk mengisi tim pilihannya dalam tajuk My Best XI, Siapa saja mereka? Dimulai dari posisi penjaga gawang, Adixi memilih koleganya di Persija, Andritany Ardhiyasa. Menurut Dixi, kiper yang akrab disapa Bagol itu memiliki dua keunggulan sebagai seorang penjaga gawang handal. "Bagol pemain yang sangat lengkap sebagai seorang kiper. Dia memiliki dua kelebihan yakni refleks dan cara mengambil keputusan yang sangat baik," ujar Adixi. Kemudian untuk menempati lini belakang, Adixi memilih Fabiano Beltrame dan Maman Abdurrahman untuk posisi dua stopper. Fabiano sempat menjadi palang pintu saat dirinya tampil reguler bersama Macan Kemayoran di tahun 2013. Sementara Maman dipilih Adixi karena sebagai pemain belakang dia memiliki kedisplinan yang sangat baik. Beralih ke sektor dua bek sayap, Adixi memilih dua legenda Persija, Ismed Sofyan dan Didik Darmadi. Ismed dipilihnya karena merupakan bek kanan terbaik yang dimiliki oleh Persija. Sementara untuk Didik Darmadi, bisa dibilang salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Persija dan Indonesia. Didik menjadi andalan timnas pada ajang Pra Piala Dunia hingga Asian Games. Didik merupakan paman dari kiper bernomor punggung 29 ini. Bergerak lini tengah, Adixi memilih empat pemain, baik yang pernah membela Persija maupun yang saat ini masif aktif sebagai pemain Macan Kemayoran. Empat pemain itu adalah Ponaryo Astaman dan Firman Utina mengisi posisi dua gelandang. Dengan ditopang dua sayap agresif dalam diri Elie Aiboy dan Riko Simanjuntak. Untuk lini depan, Adixi memilih dua pemain. Pemain pertama adalah Bambang Pamungkas. Bambang pamungkas menurut kiper kelahiran Jakarta ini memiliki sundulan dan finishing yang tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan satu penyerang lagi Adixi memilih ayahnya sendiri Adityo Darmadi. Adityo sendiri merupakan striker Persija di era 80-an. Ia masuk ke Persija tahun 1985 bersama sang kakak, Didik Darmadi. Di Persija, nama Adityo melambung tinggi setelah berhasil menyelamatkan Macan Kemayoran dari jurang degradasi di tahun yang sama. Tahun berikutnya ia sukses menjadi top skor dengan 10 gol. Ia juga tampil baik bersama timnas karena bisa merasakan medali emas Sea Games di Jakarta pada tahun 1987. Selain tentunya mampu membawa Indonesia meraih peringkat keempat ajang Asian Games 1986. "Ayah merupakan tipikal pemain tembok sekaligus memiliki kebelihan sprint pendek yang cepat. Tak hanya itu juga ayah saya juga memiliki insting gol yang sangat baik," tutupnya.