PROFIL ILHAM RIO FAHMI: FANS DARI BANJARNEGARA
PROFIL ILHAM RIO FAHMI: FANS DARI BANJARNEGARA

Sekitar empat tahun silam, tepatnya pada Sabtu, 25 Maret 2017, ada seorang remaja dengan antusias mendukung Persija saat berlaga di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap. Kala itu, Macan Kemayoran tengah menghadapi Madura United dalam turnamen Cilacap Cup 2017.

Momen tersebut menjadi kesempatan pertamanya melihat langsung Persija bertanding. Padahal, dia sudah menjadi fans Persija sejak sekitar lima tahun sebelumnya.

Kerena tidak berdomisili di Jakarta, tentu sulit baginya untuk mendukung Persija secara langsung di stadion. Tapi luar biasanya, sekitar empat tahun dari dirinya menonton Persija pertamanya itu, status telah berubah. Kini dia sudah tak lagi sebagai suporter, tapi telah menjadi bagian dari tim Persija di BRI Liga 1 2021/2022.

Adalah Ilham Rio Fahmi sosok yang dimaksud. Pemain kelahiran Banjarnegara, 6 Oktober 2001 itu saat ini bahkan sudah menjadi idola suporter Persija, the Jakmania. Rio dianggap memiliki potensi besar sebagai seorang pemain, khususnya di bek kanan. 

“Tidak menyangka juga akhirnya bisa bermain di Persija. Terkait label bek masa depan, selama itu doa baik diaminin saja. Tapi saya tak mau berekspektasi terlalu tinggi. Saya ingin step by step. Apa yang ada di depan mata saya jalankan dulu. Harus kerja keras lagi,” kata Rio.

“Latihan harus lebih disiplin dan teknik bermain harus ditingkatkan. Masih banyak kekurangan di diri saya, masih banyak hal yang harus diperbaiki,” tutur pengidola Ismed Sofyan itu.


Marco Motta

Bagi Rio, pencapaian saat ini tak dilalui  dengan mudah. Momen terberatnya dalam meniti karier sebagai pesepak bola hadir pada 2020. 

Padahal, kala itu dia baru lolos seleksi Persija U-20. Tim tersebut dipersiapkan untuk tampil di Elite Pro Academy (EPA) U-20 2020. 

Akan tetapi, karena pandemi Covid-19 melanda, ajang tersebut batal. Alhasil, status Rio sebagai pemain Persija U-20 pun menggantung.

“Yang pasti berat. Kalau dipikir laki-laki seumuran saya seharusnya mencari kerja untuk membantu orang tua. Tapi saya di sini (Persija) masih cari ilmu di tengah pandemi sehinga keuangan menjadi sulit. Bisa dibilang tidak bisa membantu keluarga. Sebaliknya justru keluarga yang kirim uang terus selama satu tahun,” ucapnya.

Tapi, rezeki tidak kemana. Di saat dirinya tidak bisa mengorbit bersama Persija U-20, kesempatan justru datang di tim Persija utama. Dirinya menjadi salah satu pemain muda yang dipromosikan dari akademi ke tim senior.

Saat ini dirinya sudah tampil di sembilan laga Persija, dengan rincian tiga kali starter dan enam kali sebagai pemain pengganti. Dirinya pun tak hanya bermain di satu posisi, tapi tiga peran sudah ia lakoni. Dimulai dari posisi aslinya sebagai bek kanan, kemudian berlanjut di bek kiri hingga gelandang.

Menurut Rio, kinerja apiknya saat ini tak lepas dari peran rekan sekamarnya, Marco Motta. Mantan bek Juventus dan timnas Italia itu rutin memberikan nasihat untuk Rio.

“Dari pertama seri 1 kami selalu sekamar saat pertandingan. Enak sama dia walaupun pemain asing tapi tidak tertutup. Suka bercanda juga. Suka memberikan saran,” kata Rio.

“Meski posisi sama dia tidak sungkan mengajarkan saya bagaimana caranya mengumpan, bagaimana menghadapi tekanan suporter, dan cara menghadapi tekanan saat bermain jadi starter. Marco Motta luar biasa, sangat mendukung,” tuturnya lagi.

Kini, Rio berharap bisa terus dipercaya oleh pelatih Angelo Alessio sehingga dapat berkontribusi besar untuk Persija. 

Tetap menggelora Rio Fahmi!