SEDIH DAN KECEWA PASTI, SAATNYA BANGKIT
SEDIH DAN KECEWA PASTI, SAATNYA BANGKIT

Seluruh elemen Persija, mulai dari pelatih, pemain, manajemen, hingga suporter, pasti merasakan hal yang sama saat mengakhiri Liga 1 2021/2022, yaitu kecewa dan sedih atas pencapaian tim di musim ini. 

Persija telah menjalani 34 pertandingan yang terbagi dalam lima seri dengan total 207 hari. Sebuah perjalanan panjang nan melelahkan yang sudah barang tentu menguras tenaga, konsentrasi, dan juga emosi dari seluruh anggota tim Persija. 

Sayangnya seluruh pengorbanan tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang setimpal. Karena pada akhirnya Persija hanya mampu berada di peringkat 8 dari 18 tim yang berlaga musim ini.

Sebuah pencapaiaan yang tidak sebanding dengan ekspektasi dari seluruh pecinta Persija. Mimpi indah dan optimisme di awal musim, harus tersungkur oleh kenyataan bahwa tim Persija tidak mampu berbuat banyak atau bahkan tertatih-tatih dalam menjalani kompetisi musim ini.

Hasil buruk ini tentu meninggalkan luka bagi seluruh anggota tim, terlebih lagi the Jakmania yang selama ini selalu mendukung tim Persija dalam apa pun keadaannya.

Andritany Ardhiyasa, kiper sekaligus kapten tim, menyampaikan kekecewaannya karena tidak mampu menyelesaikan misi dan target yang diberikan oleh manajemen, yaitu finis di tiga besar. 

“Kami tentu merasa kecewa, dengan apa yang dicapai oleh tim musim ini. Kami merasa gagal karena tidak mampu mencapai target tiga besar yang dicanangkan oleh manajemen kepada kami. Untuk itu saya mewakili seluruh pemain ingin menyampaikan permintaan maaf kepada manajemen, terutama pendukung kami the Jakmania atas hasil buruk ini,” ujar Andritany.

Pelatih Persija yang mengambil kendali tim sejak pekan ke-21, Sudiman, memohon maaf karena belum bisa membawa tim konsisten di jalur positif. Kegagalan ini menjadi pukulan telak bagi seluruh anggota tim terutama staf kepelatihan, karena telah gagal melanjutkan hasil positif di awal musim saat berhasil menjuarai Piala Menpora.

“Berada di peringkat delapan bukanlah hasil yang kami perkirakan. Setelah dipercaya untuk mengambil alih nahkoda pelatih sepeninggal Angelo Alessio saya dan staf bertekat untuk mengembalikan Persija di trek yang seharusnya. Tentunya saya pribadi mengakui performa Persija belum stabil hingga akhir musim. Kegagalan ini tentu menjadi pukulan bagi kami semua,” kata Coach Sudirman.

“Saya meminta maaf kepada seluruh manajemen dan suporter setia kami, the Jakmania. Meski begitu, perlu diketahui semua orang bahwa kami menjalani musim dengan sungguh-sungguh. Tak ada satu pun dari kami yang ikhlas jika Persija kehilangan poin, baik saat seri apalagi kalah.

Jika dilihat dari sisi lain, keberanian Persija menurunkan banyak pemain muda di musim ini patut diapresiasi. Terlebih lagi, pemain-pemain tersebut adalah produk asli akademi kami. Kini Persija memiliki banyak nama-nama muda yang sudah memiliki pengalaman tampil di level kompetisi tertinggi. Hal itu merupakan investasi yang bagus untuk sebuah tim. Tapi tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus terus kami perbaiki,” tuturnya melanjutkan.

Sementara itu, Manajer tim Bambang Pamungkas berkata, jika hasil yang diperoleh tim adalah tanggung jawabnya dan dirinya sudah melapor ke Presiden Klub, Mohamad Prapanca. 

“Kegagalan tim ini untuk mencapai target, tentu sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sebagai manajer. Dan saya sudah memberikan laporan pertanggungjawaban secara resmi terkait segala sesuatu yang terjadi, serta data lengkap dari setiap pertandingan yang dijalani Persija sepanjang musim ini kepada Pak Panca, sebagai presiden klub. Semoga data-data tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh pertimbangan adan acuan manajemen, untuk membangun tim musim depan yang lebih baik. Dengan siapa pun pemain, ofisial, dan manajer yang nantinya akan ditunjuk,” ujar Bambang.

Pria yang akrab disapa Bepe tersebut mengucapkan terima kasih kepada manajemen atas kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan untuk memimpin tim Persija musim ini. Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada manajemen serta the Jakmania karena gagal menyelesaikan misi dengan baik.

“Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jajaran manajemen, atas kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan kepada saya untuk memimpin tim Persija musim ini. Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada manajemen serta the Jakmania, karena belum mampu menjawabnya kepercayaan tersebut dengan hasil yang baik,” ucap Bepe melanjutkan.


Hasil musim ini memang mengecewakan kita semua, namun menyerah bukanlah sebuah pilihan. Persija harus segera bangkit dan melakukan perbaikan menyeluruh, agar musim depan Persija dapat tampil lebih baik dan berada di posisi yang seharusnya.


Tetap Semangat Macan!