Kehadiran Jordi Amat di Persija menarik fokus, menyita pandang khalayak ramai. Di sisi lain, striker baru Macan Kemayoran, Eksel Runtukahu pun bersinar di atas panggung Piala Presiden 2025 lewat golnya ke gawang Oxford United.
Pelatih Persija, Mauricio Souza, menyadari keduanya sedang berdiri di bawah sorot lampu, di tengah riuh tepuk tangan. Ia pun memberikan komentarnya.
“Jordi adalah pemain hebat. Dia punya karier yang luar biasa dan sangat termotivasi. Saya sudah berbicara dengannya, dia tahu betul tanggung jawab yang ia emban. Saya tidak ragu sedikit pun dia datang untuk membantu kami,” tuturnya.
Jordi yang sarat pengalaman memang diharapkan bisa menjadi pemimpin di lini belakang Macan Kemayoran. Namun, Mauricio memberi pesan tegas bahwa kehadiran Jordi bukan berarti otomatis mengunci tempat di tim utama.
Sikap serupa juga ia tunjukkan terhadap Eksel. Pemain berusia 26 tahun itu dinilai memiliki potensi yang akan mampu bersinar di Persija, namun tetap harus membuktikan diri di hadapan sang pelatih.
“Eksel adalah salah satu pemain bagus yang kami miliki di tim. Tentu kami sudah punya bayangan soal siapa yang akan menjadi kerangka tim. Tapi siapa yang akan benar-benar bermain akan ditentukan dari performa di lapangan,” kata Mauricio.
Mauricio bahkan secara gamblang menyebut bahwa hanya pemain paling kompeten yang berhak mendapat tempat di starting eleven, tanpa memandang latar belakang.
“Siapa yang tampil lebih baik, dia yang akan bermain. Tidak peduli dia asing atau lokal, tua atau muda. Sepak bola itu soal kompetensi. Siapa yang paling kompeten, dia yang bermain. Para pemain harus menunjukkan bahwa mereka layak masuk ke tim utama,” ujarnya lagi.
Kini para pemain ditantang membuktikan diri, di bawah langit senja Bojongsari. Atmosfer kompetisi pun terasa kian hidup, sehat, namun penuh bara. Tak ada lagi jaminan dari nama besar, tak ada lagi perlindungan mengatasnamakan usia muda.
Di mata Mauricio, hanya mereka yang benar-benar bersiap yang layak mengenakan lambang Macan Kemayoran di dada.