BAMBANG PAMUNGKAS RAIH 67,1 PERSEN SUARA DALAM POLLING BEST OF BEST STORY OF 95
BAMBANG PAMUNGKAS RAIH 67,1 PERSEN SUARA DALAM POLLING BEST OF BEST STORY OF 95

Dalam polling Best of The Best Story of 95, nama Bambang Pamungkas alias Bepe mendominasi pemungutan suara di sektor lini depan. Sosok pemilik gelar Top Skor 1999/2000 dan Pemain Terbaik 2001 itu memperoleh 67,1 persen suara.


Lantas, bagaimana respon Bepe terkait polling tersebut? Berikut petikan wawancaranya:


Dalam Poling Best Of The Best Story Of 95, Bambang Pamungkas terpilih sebagai striker dengan persentase terbesar, yaitu dengan 60,9% dari total 1.163 responden. Bagaimana komentarnya?

Tentu saya sangat mengapresiasi, sebuah kehormatan bagi saya. Tetapi menurut saya memang kalau kita bicara sejarah Persija di masa lau, tentu masih banyak striker Persija yang mungkin syarat prestasi atau memiliki permainan yang lebih baik dari saya, tetapi di luar itu saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih sama semua yang sudah memvoting saya.


Bepe memiliki persentase yang cukup jauh dari para pemain depan lainnya, seperti Soetjipto Soentoro, Widodo C. Putro, Aliyudin, Anjas Asmara, Gendut Dony, hingga beberapa nama lainnya. Apa artinya untuk Bepe?

Mungkin karena votersnya (kebanyakan) anak-anak generasi sekarang ya, kalau votersnya berusia 50-60 tahun itu mungkin akan berbeda. Karena seperti yang disebutkan tadi ada nama Om Soetjipto Soentoro, kemudian ada Om Risdianto di masa lalu yang merupakan salah satu striker yang melegenda dan luar biasa. Tetapi seperti yang saya katakan di awal tadi, ini merupakan sebuah kehormatan dan saya sangat mengapresiasi. 


Dari nama-nama legenda yang pernah berkostum Persija, siapa dari mereka yang paling berkesan bagi seorang Bambang Pamungkas?

Sebenarnya banyak, karena saya cukup lama bermain di Persija. Jadi saya sudah banyak mengalami atau bermain dengan beberapa nama yang tadi disebutkan. Tapi kalau dikatakan siapa yang paling berpengaruh mungkin Mas Widodo C. Putro. Karena saya bermain bersama pada saat Persija juara pada 2001. Mas Widodo adalah pemain yang saat itu membimbing saya dan striker-striker muda yang lain yang saat itu di Persija, ada Gendut Dony, Budi Sudarsono, dan saya yang notabene masih muda. Jadi peran Mas Widodo di dalam maupun di luar lapangan sangat berpengaruh bagi perkembangan kami bertiga dalam permainan.


Figur Bambang Pamungkas tak bisa di lupakan dari perjalanan Persija di sepak bola nasional, seperti apa Bepe melihatnya?

Sebenarnya tidak hanya terkait dengan individunya, tapi juga tentang Persija-nya. Karena menurut saya siapa pun yang bermain di Persija ketika dia bermain dengan baik maka dengan sendirinya dia akan terbawa juga dengan nama besar Persija. Karena kita tahu kalau Persija adalah tim yang terbaik di Indonesia dengan sejarah yang begitu luar biasa. Jadi otomatis nama saya mengikut dibelakangnya. Kurang lebih seperti itu, karena bagi saya tidak ada satu pemain pun yang lebih besar dari klub. Artinya, saya sangat bersyukur bisa main di Persija dan bisa membawa juara. Lebih dari itu, Persija adalah klub besar dan itu membuat nama saya ikut terangkat.


Sepanjang sejarah, Persija sudah mengoleksi 11 gelar juara, di dua gelar terakhir, Bepe terlibat didalamnya. Apa arti catatan itu untuk Bepe?

Menarik karena saya bermain di Persija sejak tahun 1999. Saya pernah merasakan gelar juara bersama Persija pada 2001, dimana gelar itu adalah yang ke-10 dan kemudian diartikan dengan satu bintang di dada. Kemudian terakhir pada 2018 saya ada di sana. Ada jeda 17 tahun yang mungkin tidak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk merasakan momen tersebut. Jadi tentu spesial, karena juara bersama Persija, tim dimana saya mengawali karier profesional dan dimana saya pensiun tentu menjadi hal yang teramat sangat spesial. Tetapi kalau boleh dikatakan apa yang menarik dari cerita itu adalah, saya adalah satu-satunya pemain Persija yang merasakan gelar juara menggunakan dua jersey yang berbeda, oranye dan merah. Hal itu tidak akan pernah terjadi di masa yang akan datang. 


Saat ini menyebut nama Bambang Pamungkas identik dengan sosok panutan, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Bagaimana Bepe memposisikan diri hingga bisa dikenal seperti sekarang?

Sebenarnya saya hanya fokus pada apa yang saya kerjakan, artinya ketika saya menjadi pemain sepak bola maka fokus saya adalah bagaimana saya bisa memberikan yang terbaik di lapangan. Itu yang membuat kemudian orang mungkin mengenal saya sebagai pesepak bola dibanding dengan kegiatan saya di luar. Sejak awal saya memang berusaha untuk fokus pada apa yang sayak kerjakan, dalam hal ini adalah sepak bola karena sepak bola adalah karier saya, masa depan saya, dan tempat dimana saya hidup. Saya hanya berusaha menjadi pemain sepak bola profesional yang baik, itu saja. Namun jika kemudian itu diapresiasi banyak orang, maka saya berterima kasih. 


Untuk mencapai karier profesional seperti Bepe, prosesnya tentu tidak mudah. Dari Getas, hingga kemudian dikenal sebagai legenda sepak bola nasional, terutama di ibu kota. Apa rahasianya?

Seperti saya bilang tadi bahwa kita harus fokus pada apa yang kita kerjakan. Sejak pertama kali saya belajar bermain sepak bola, cita-cita awal saya adalah ingin menjadi seorang pemain nasional. Persija adalah klub profesional pertama saya dan dari sana kemudian cerita perjalanan panjang saya ini dimulai dan diakihri. Saya tidak pernah menyesali apapun yang pernah saya lakukan dalam sepak bola, karena menurut saya, saya sudah melakukan yang terbaik di sana walaupun masih ada hal yang mungkin bisa dikatakan lebih baik. Tapi sejauh ini saya sudah merasa bahwa karier saya sudah saya lakukan dengan segala daya dan upaya dan untuk itu saya merasa cukup bangga dengan apa yang sudah saya lakukan. 


Karier Bepe di Persija terbagi menjadi tiga fase, yakni tahun 1999-2005, 2007-2013 dan terakhir 2015-2019, pada akhirnya selalu kembali ke markas Macan Kemayoran. Kenapa begitu?

Karena saya mengawali karier di Persija, di usia yang sangat muda dan kemudian saya merasakan bahwa sejak saya pertama mengawali karier di Persija, saya merasakan Persija seperti rumah. Saya merasakan Jakarta dengan seluruh entitasnya adalah program besar bagi saya, maka dari itulah ketika saya berpetualang ke tempat atau negeri lain, jika ada kesempatan bagi saya untuk kembali ke Indonesia maka pilihan utama saya pasti Persija. Karena setiap kali saya bermain dengan jersey Persija, saya selalu merasa bahwa saya bermain untuk keluarga saya. 


Saat ini Bepe dikenal bukan hanya legenda Persija, tetapi juga sepak bola nasional. Dari hal itu, apa yang bisa Bepe wariskan untuk pemain Persija yang aktif di masa kini?

Mungkin ini, bahwa ketika kita memberikan yang terbaik di Persija, maka pintu untuk bermain di Tim Nasional akan terbuka dan dari sana lah kalian akan mengembangkan karier sebagai pemain sepak bola. Karena bagi saya, bermain di Tim Nasional merupakan puncak karier bagi setiap pemain sepak bola di belahan dunia mana pun dan itu bisa dimulai sejak bermain baik dari klub. Dan begitu juga untuk para pemain Persija saat ini, saya berharap mereka bisa memberikan yang terbaik di Persija, memberikan prestasi untuk Persija, dan dari sana pintu untuk bermain di Tim Nasional akan terbuka. Kemudian kalian bisa menjadi seperti saya di Tim Nasional dan itu dimulai dari kerja keras di setiap latihan.


Tahun ini Persija genap berusia 95 tahun. Apa artinya untuk seorang Bambang Pamungkas? 

Persija tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Sepak bola Indonesia dan Persija juga lah salah satu yang menginisiasi berdirinya PSSI. Jadi sejarah itu tidak ditorehkan di lapangan saja, tetai juga di luar lapangan. Saya berharap di usia yang ke-95 tahun ini Persija bisa menjadi klub yang lebih baik lagi, lebih profesional, tidak hanya dari sisi permainan tapi juga dari sisi pengelolaan tim. Karena menurut saya sepak bola kini sudah menjadi industri dimana semuanya bisa bergerak bersama-sama, apalagi Persija memiliki basis komunitas suporter yang luar biasa, the Jakmania. Bagi saya pribadi, seperti yang sering saya sampaikan, Jakarta itu Persija dan Persija itu Jakmania. 


Pesan dari Bambang Pamungkas untuk para pemain Persija dan Jakmania?

Untuk para pemain Persija, saat ini kalian sedang mendapat kesempatan untuk bermain di tim yang sangat luar biasa. Sebuah tim yang dibanggakan, tidak hanya oleh masyarakat Jakarta tetapi juga Indonesia. Jadi, manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, berikan yang terbaik di lapangan dan berikan juga gelar yang terbaik, juara, yang kemudian akan mencatatkan nama kalian dalam sejarah panjang perjalanan Persija. Lebih dari itu, kemenangan demi kemenangan harus kalian persembahkan kepada seluruh masyarakat Jakarta, khususnya the Jakmania. Karena mereka adalah orang-orang yang selalu berada di belakang kalian dalam kondisi apapun.