DI 2001, WIDODO PUNYA PERAN BESAR UNTUK TIGA STRIKER MUDA PERSIJA
DI 2001, WIDODO PUNYA PERAN BESAR UNTUK TIGA STRIKER MUDA PERSIJA
Sebagai klub besar, Persija Jakarta tak pernah kehabisan pemain-pemain berkualitas pada setiap musimnya. Macan Kemayoran selalu saja diperkuat pemain bagus dari lini pertahanan hingga lini serang. Sejumlah pemain, baik lokal maupun asing, kerap menjadi andalan Persija di lini depan. Namun, dalam perjalanannya, Persija kerap mengandalkan pemain lokal sebagai ujung tombak. Terutama tentunya di 2001. Total ada empat striker lokal yang dimiliki Macan Kemayoran kala itu. Sebut saja Bambang Pamungkas, Gendut Doni, Budi Sudarsono, dan Widodo Cahyono Putro. Nama terakhir yang menarik untuk dibicarakan. Dia harus bersaing dengan juru gedor muda kala itu. Namun Widodo bukan menganggap sebagai sesuatu persaingan. Ia sadar usianya yang tidak muda lagi perannya harus bergeser. Tidak menjadi striker utama pun pria yang akrab dengan nomor 7 ini tidak mempermasalahkannya. Widodo pun senang dengan peran sebagai mentor untuk ketiga striker muda milik Macan Kemayoran kala itu. “Saya kala itu di tahun 2001 harus realistis. Masa saya sudah habis dan mendekati masa pensiun ketika itu. Bagaimana kontribusi saya memunculkan bibit pemain bagus meskipun waktu itu saya belum menjadi pelatih,” ujar Widodo. “Kebetulan ada tiga striker muda di Persija kala itu harus dibimbing. Nantinya mereka akan menggantikan peran saya baik itu di klub maupun di timnas. Saya tentunya sebagai pemain senior harus jadi mentor mereka,”tambah Widodo. Bahkan saat itu tidak jarang pria kelahiran Cilacap ini sering bertukar pikiran dengan mereka. Baik itu soal di dalam lapangan maupun di luar lapangan. “Benar saya sangat senang berdikusi dengan mereka. Walaupun saya jarang main tidak masalah. Saya sangat senang untuk membimbing mereka untuk bisa mengembangkan karier mereka,” tutupnya. Kontribusi Widodo berbuah hasil. Saat menjadi juara Liga Indonesia 2001, Persija mempunyai kombinasi mematikan di lini depan dalam diri Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono. Dalam semusim, keduanya mengoleksi 31 gol dan membawa Persija juara Liga Indonesia. Rinciannya, Piton, julukan Budi Sudarsono, mengoleksi 16 gol. Sedangkan Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, melesakkan 15 gol. Widodo sendiri di musim itu bermain cukup baik. Lima gol ia torehkan untuk Macan Kemayoran.