HAMPIR 20 TAHUN DI PERSIJA, INI MOMEN TERDRAMATIS SEORANG ISMED SOFYAN
HAMPIR 20 TAHUN DI PERSIJA, INI MOMEN TERDRAMATIS SEORANG ISMED SOFYAN
Hampir 20 tahun berseragam Persija Jakarta, Ismed Sofyan tak melulu mencicipi pengalaman manis. Layaknya pesepak bola profesional lain, Ismed pernah pula melewati momen pahit bersama Macan Kemayoran. Salah satu yang diingat pesepak bola 41 tahun itu hingga sekarang adalah musim 2013, tatkala Persija harus berupaya keras lepas dari zona degradasi. "Buat saya, musim 2013 adalah momen terendah selama di Persija," ujar Ismed pada Senin (26/7). Kala itu, terang Ismed, sejumlah pemain utama Persija meninggalkan tim karena beragam alasan. Akibatnya, skuat menjadi sedikit limbung dan berakibat tidak baik bagi permainan di lapangan hijau. Persija kala itu berakhir di posisi ke-11, dari 18 tim di Indonesia Super League dengan 12 kemenangan, enam imbang, dan 16 kekalahan. Tim bahkan mencatat rekor kekalahan beruntun terpanjang yang ditorehkan sebuah klub pada musim itu yakni enam pertandingan. "Persija biasanya langganan papan atas, tapi musim itu terpuruk. Itu momen paling sulit buat saya," ungkap Ismed. Catatan buruk Persija saat itu pun membuat sejumlah klub tanah air menggoda Ismed untuk bergabung, tapi ia menolak karena masih mencintai tim ibu kota. "Saya ingin membantu tim keluar dari situasi sulit," pungkas Ismed. "Rasa cinta setiap orang kan berbeda. Kalau memikirkan materi, peluang (pindah) terbuka lebar karena banyak tawaran dengan nominal cukup besar. Tapi soal kenyamanan, tidak semua klub memilikinya."