KISAH PERJUANGAN YANN MOTTA BELAJAR BAHASA INDONESIA
KISAH PERJUANGAN YANN MOTTA BELAJAR BAHASA INDONESIA
Meski baru bergabung pada Maret lalu, Yann Motta sudah mampu beradaptasi baik dengan tim Persija Jakarta. Dalam waktu singkat, pesepak bola 21 tahun itu pun telah menjalin hubungan baik dengan pemain lain di dalam tim, baik senior maupun junior. Perihal makanan, ia juga tidak menemui kesulitan. Kendati sesekali merindukan makanan Brasil, ia tetap dapat menikmati masakan Indonesia. Namun ada satu hal yang belum bisa dijalani dengan baik oleh pria Brasil itu sampai sekarang. “Saya ingin segera bisa berbahasa Indonesia,” kata Yann Motta pada Sabtu (10/7). Sejauh ini Yann memang sudah mengetahui sejumlah kata dalam bahasa Indonesia, tapi kebanyakan adalah diksi yang kerap digunakan kala bermain bola semisal “naik”, “turun”, atau “cepat”. Ia mengaku ingin menguasai lebih banyak kata komunikasi dalam bahasa Indonesia menjadi lebih lancar. Terlebih, Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus sempat menargetkan dirinya untuk bisa berbahasa Indonesia saat pertama kali menginjakkan kaki di ibu kota. “Saat pertama tiba, Bapak Ferry menargetkan saya dua bulan sudah mulai lancar berbahasa Indonesia, tapi sampai sekarang saya masih kesulitan,” ungkap Yann sembari tersenyum. Beruntung Yann memliki kompatriot di dalam tim yakni Otavio Dutra. Jika ingin berbicara lebih panjang, Dutra yang sudah beralih kewarganegaraan menjadi Indonesia kerap menjadi penerjemahnya. Duet Dutra dan Yann di lini belakang sejauh ini telah mempersembahkan trofi turnamen pramusim Piala Menpora untuk Persija. “Saat bermain, mungkin tidak bermasalah karena kami berkomunikasi dalam bahasa yang sama —Portugis,” pungkas “Tapi saya ingin lancar berbahasa Indonesia agar bisa berkoordinasi lebih baik dengan pemain lain. Sekarang, saya terus belajar bahasa Indonesia dengan Dutra.”