MENGENAL PERSIJA FANS CLUB, SUPORTER PENDUKUNG PERSIJA ERA 80-AN SAMPAI PERTENGAHAN 90-AN
MENGENAL PERSIJA FANS CLUB, SUPORTER PENDUKUNG PERSIJA ERA 80-AN SAMPAI PERTENGAHAN 90-AN
Sebelum the Jakmania terbentuk pada 19 Desember 1997, Persija Jakarta sempat memiliki kelompok suporter yang bernamakan Persija Fans Club. Seperti dilansir Abidin Side dan Jacatra, pada Selasa, 29 November 1994 menjadi hari penanda berdirinya kelompok pendukung Persija tersebut. Berlokasi di restoran Satay House Senayan, Menteng, Ketua Umum Persija, Ir. Todung Barita Lumbanraja M.Sc. meresmikan berdirinya PFC bersama sejumlah artis ibukota yang tergabung dalam Gabungan Artis Nusantara (GAN). Sementara untuk artis yang hadir diantaranya Camelia Malik, Sys NS, Harry Capri dan Gusti Randa. Kelompok itu diresmikan saat pertama Persija akan melakukan persiapan Liga Indonesia musim perdana. Menurut Todung Barita, selain mematangkan persiapan teknis tim, Persija juga membutuhkan dukungan dari warga Jakarta. Tidak lupa pada saat itu acara peresmian PFC juga dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, M. Idrus dan Wali Kota Jakarta Pusat, A.Kahfi. Mereka pun langsung hadir saat Persija menjalani laga pertama melawan Warna Agung di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat. Saat itu total 1.000 orang hadir pada laga tersebut. Sayangnya Persija harus menyerah 2-0 oleh tuan rumah Warna Agung. Meski begitu dukungan mereka terus dalam mendukung Persija. Seperti bertemu Bandung Raya (7/12/1994), PFC hadir pada salah satu sudut Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebelum ini nama PFC sejatinya sudah ada sejak Persija bermain di era 1980-an saat Macan Kemayoran menembus final kompetisi Perserikatan PSSI 1988. Bersama sejumlah artis ibukota seperti Dicky Zulkarnaen, Ikang Fawzi, Chintami Atmanegara, Reynold Panggabean, Renny Jayusman, Jelly Tobing dan Oddie Agam juga turut mendukung Persija. Namun memang baru diresmikan pada awal era Ligina pertama. "Ya benar saat itu dukungan Persija sudah walaupun tidak semasif Jakmania saat ini. Saya dengan beberapa artis sering sekali menyaksikan laga Persija baik di Stadion Menteng maupun GBK," ujar Jelly Tobing. Bahkan sejauh itu, saat Persija masih bernama Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ), sudah mendapatkan dukungan oleh kelompok pendukung bernama VIJers. Pada Harian Merdeka 13 Februari 1976, total suporter aktif berjumlah 2.346 orang.