PROFIL MUHAMMAD FERARRI: PROTEKSI KETAT DARI ORANG TUA
PROFIL MUHAMMAD FERARRI: PROTEKSI KETAT DARI ORANG TUA

Nama Muhammad Ferarri ramai dibicarakan khalayak ramai di awal Liga 1 2022/2023. Hal itu berkaitan dengan penampilan gemilangnya bersama Persija saat ini.


Dari tujuh laga yang sudah dimainkan oleh Macan Kemayoran, bek yang masih berusia 19 tahun itu rutin mendapat kepercayaan bermain. Bahkan, enam diantaranya tampil sebagai starter, yakni kala bersua Bali United, PSM, Persikabo 1973, Rans Nusantara, Persita, dan Arema FC.


Menggalang lini pertahanan bersama Ondrej Kudela serta Maman Abdurahman atau Hansamu Yama yang jauh lebih senior, Ferarri tidak terlihat canggung. Bahkan jika diperhatikan secara seksama, ia kerap memberikan semangat kepada para seniornya tersebut di dalam lapangan. 


Bukti ketangguhannya adalah membawa Persija nirbobol dalam tiga pertandingan berturut-turut. Tak hanya sebagai tengah, Thomas Doll bahkan sempat menugaskan Ferarri sebagai bek sayap. Hal itu karena sang pelatih percaya dengan kemampuan individual Ferarri.


Di balik kinerja apiknya saat ini, pemain yang lahir di Jakarta, 21 Juni tahun 2003, itu ternyata memang memiliki latar belakang olahragawan. Lahir dari kedua orang tua yang sempat menjadi pevoli profesional, membuat Ferarri kecil sangat menyukai olahraga sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Sepak bola menjadi olahraga kesukaannya karena tepat di belakang rumahnya terdapat lapangan yang membuatnya rutin bermain sepak bola setiap sore.


Kecintaanya pada sepak bola membuat Ferarri mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) JFA pada umur 13 tahun. Selain keinginan dari diri sendiri, dukungan orang tua serta lingkungan pertemanan membuatnya makin mantap menggeluti dunia bal-balan.


Tak hanya di lingkungan rumah, kehidupan sekolah Ferarri pun tidak pernah jauh dari sepak bola. Pemain yang mengidolakan Chelsea era Roberto Di Matteo itu selalu memilih sekolah yang bisa memenuhi hobinya untuk bermain sepak bola.


“Saya bisa dibilang anak rumahan karena bersekolah selalu dekat dengan rumah. Selain itu, saat SMP dan SMA sudah fokus memilih sekolah yang ekstrakulikuler sepak bolanya bagus. SD saya di SDN 06, selanjutnya di SMP 264, kemudian saat SMA, di mana saya sudah bergabung dengan PS Tira Persikabo (U-16), di SMA 97. Karena sekolah dekat dengan rumah, jadi olahraga dan waktu istirahat saya bisa diatur dengan baik,” tutur Ferarri.


Di masa-masa bersekolah dan bermain sepak bola itulah Ferarri banyak menuai prestasi. Ia berhasil menjuarai Liga Kompas Gramedia (LKG) dan Liga Topskor pada 2017. Dirinya pun berhasil menjadi runner-up saat JFA mengikuti kompetisi JSSL di Singapura pada 2018.




Proteksi Orang tua

Dibalik prestasi yang diraihnya, pemain yang akrab dipanggil Feri itu mendapat perhatian ekstra dari kedua orang tuanya. Ferarri tidak bisa seenaknya bermain sepak bola di luar agenda tim. Bahkan, ia pun dilarang bermain futsal.


“Sampai sekarang orang tua tidak membolehkan saya bermain fun football dan futsal bersama teman-teman. Saya paham mungkin karena orang tua khawatir kalau saya mengalami cedera,” katanya.


Ferarri menceritakan saat masih duduk di bangku SMP ia bahkan sampai memohon kepada orang tua agar bisa membela tim futsal sekolahnya.


“Jadi waktu SMP saya sampai memohon ke orang tua untuk ikut turnamen futsal antar-SMP. Saat itu saya sangat ingin buat kenangan bersama teman SMP. Untung saja Mama membolehkan saya ikut dan alhamdulillah SMP saya juara,” ucap pemain yang mengidolakan Sergio Ramos itu.




Karier di Persija

Perjalanan Ferarri bersama Persija dimulai pada akhir 2019. Kala itu, kontraknya bersama PS Tira Persikabo telah berakhir. Ia memutuskan berlabuh ke Persija meski ada kans bergabung dengan Persipura dan Persib kala itu. 


Di Persija, Ferarri digembleng bersama tim U-18 untuk terjun di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18. Dari tim itulah penampilannya makin matang. Panggilan timnas U-19 dan kesempatan debut di Liga 1 pun hadir pada periode 2021. 


Dalam musim debutnya di Liga 1 2021/2022, Ferarri tampil sebanyak tujuh kali dengan catatan satu kali starter. Di level timnas asuhan Shin tae-yong, dirinya rutin dipanggil timnas U-19 dan bahkan sempat promosi mengikuti pemusatan latihan timnas U-23. 


Puncaknya, Ferarri memimpin timnas U-19 di Piala AFF U-19 2022. Walaupun Garuda Jaya gagal lolos dari fase grup, baginya momen tersebut menjadi kebanggan tersendiri.


“Waktu pertama kali saya dipanggil timnas tentu sangat senang. Orang tua saya pun ikut bangga sekaligus terharu. Mereka bilang bahwa kalau dari awal mereka sudah yakin dengan pilihan karier saya. Maka dari itu mereka sangat serius mendukung saya untuk main sepak bola,” ujar Ferarri.


Menurutnya, berada di titik saat ini tak lepas dari sosok Evan Dimas dan David Maulana. Keduanya menjadi motivasi Ferarri untuk bisa berseragam timnas.


“Saya waktu itu lihat Evan Dimas dan David Maulana main untuk timnas dan menjadi kapten. Melihatnya ada rasa kagum dan termotivasi. Padahal, waktu bergabung di Persija kondisinya saat pandemi Covid-19 dan masih main untuk EPA U-18. Saya ingat waktu itu berdoa kepada Allah SWT minta untuk bisa bermain di tingkat yang lebih tinggi lagi. Alhamdulillah dikasihnya lebih dari yang saya minta dan saya pun jadi kapten timnas,” katanya melanjutkan.


Kejutan dalam karier Ferarri tak hanya sampai debut Liga 1 dan menjadi kapten timnas. Bekerja sama dalam memperkukuh lini pertahanan dengan Kudela dianggap sebagai kesempatan yang sangat berharga.


“Saya tidak pernah menyangka bermain bersama Kudy. Permainannya luar biasa berkelas dan sangat tenang. Saat latihan dia kasih banyak pelajaran ke saya dan teman-teman lain. Kalau dipikir-pikir lucu juga, saya yang dulu bermain di EPA saat ini bermain bersama Kudy yang main di Uefa Champions League. Jadi, saya akan memanfaatkan kesempatan ini untuk terus mengembangkan diri saya,” ucap Ferarri.


Jangan pernah padam, Ferarri!



Data Diri

Nama : Muhammad Ferarri

Lahir : Jakarta, 21 Juni 2003

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

Pemain Idola : Sergio Ramos


Karier:

2013-2018 JFA

2018-2019 PS Tira Persikabo EPA U-16

2019-2021 Persija EPA U-18

2021- sekarang Persija