Stadion Menteng kini memang sudah tiada. Namun, cerita hangat di sana masih terngiang jelas di benak salah satu mantan pemain Persija Jakarta, Rahmad Dwi Putranto.
Kejayaan Persija bisa dibilang bermula pada stadion yang merupakan hadiah dari Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Di stadion itulah berkembangnya para pemain Persija yang kemudian menjadi bintang, semisal Bambang Pamungkas.
Begitu pun bagi Dwi Putranto. Stadion yang sudah beralih fungsi sebagai taman kota ini juga berarti bagi dirinya. Mengingat dari sinilah awal kariernya baik sepakbola maupun saat ini dimulai dari stadion ini. Apalagi ia tidak menyangka bisa bermain di stadion yang memiliki banyak sejarah ini.
“Saya sendiri dari Jawa Tengah tentunya saat di diklat Salatiga selalu bermimpi bisa bemain di stadion ini. Akhirnya terwujud dan saya bisa bermain di Persija kala itu. Ini mimpi yang jadi kenyataan,” ujar Dwi.
“Stadion ini juga memiliki arti karena dari sini karier baik sepakbola profesional maupun saat ini saya sebagai karyawan PLN dimulai. Mengingat saya bisa kerja di sana karena berkat di Persija juga,” tambahnya.
Sebagian besar pecinta sepak bola Indonesia barangkali kurang familier dengan nama Rahmad Dwi Putranto, tapi dia menyandang predikat istimewa sebagai pencetak gol pertama Persija Jakarta di era kompetisi profesional (1994-1995).
Dia tercatat berseragam Macan Kemayoran selama tiga musim yakni pada Liga Perserikatan 1992 dan 1993-1994, serta Liga Indonesia 1994-1995.
Setelah itu Dwi Putranto memutuskan untuk melanjutkan karier sebagai karyawan di Perusahaan Listrik Negara (PLN).