ROHIT CHAND: ANTARA SEPAK BOLA DAN BUKU
ROHIT CHAND: ANTARA SEPAK BOLA DAN BUKU
Sejak memperkuat Persija Jakarta pada 2014 lalu, Rohit Chand dikenal sebagai pesepak bola garang. Ia selalu berlari sepanjang 90 menit, merebut bola dari pemain lawan. Namun di luar lapangan, kesan garang itu seolah lepas dari Rohit. Kala tak berseragam Macan Kemayoran, ia jarang berbicara dan banyak melempar senyum. “Dalam lapanga, karakter saya memang seperti itu. Tapi di luar itu, saya cenderung pendiam, mengisi waktu dengan membaca novel,” kata Rohit pada Selasa (29/6). Kecintaan Rohit akan buku bermula sedari kecil. Sejak saat itu, beragam buku pun dilahapnya, mulai dari biografi hingga novel. Menurut Rohit, membaca buku membuat dirinya belajar banyak hal. Kala melahap biografi, misalnya, Rohit menyelami pengalaman sosok penulis untuk dijadikan rujukan mengembangkan diri. “Saya menjadi paham bagaimana perjuangan orang tersebut dan bagaimana cara dia mencapai posisi sekarang,” lanjut Rohit. Saat ditanya perihal buku yang tengah dibaca, Rohit menyebut novel Maharani karya novelis Nepal, Chandra Prakash Baniya. “Saya baru mulai (membaca). Masih di bab-bab awal,” ujarnya. Lalu, apakah Rohit sudah membaca novel karya penulis Indonesia? Ia menggeleng seraya tersenyum. “Saya belum memahami betul tulisa-tulisan berbahasa Indonesia, terutama sastra,” pungkasnya.