Dua belas tahun lalu Persija Jakarta sukses menghempaskan perlawanan Persijap Jepara dengan skor 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu petang.
Tampil penuh semangat sejak menit awal di bawah dukungan penuh Jakmania, Macan Kemayoran unggul lebih dulu melalui gol bunuh diri pemain Persijap Evaldo di kotak penalti pada menit ke-29.
Unggul satu gol adrenalin Persija semakin meningkat. Tak ayal gawang Persijap terus dibombardir melalui pergerakan Aliyudin dan Greg Nwokolo yang membuat kiper Danang Wihatmoko jatuh bangun menyelamatkan gawangnya.
Sementara Persijap sendiri beberapa kali melancarkan serangan balik yang juga mampu membahayakan gawang Hendro Kartiko. Namun hingga turun minum keunggulan 1-0 Persija
tidak berubah.
Di babak kedua, Persija tetap memegang kendali serangan, meski tim tamu Persijap memberikan perlawanan. Lima menit pertandingan berjalan, Persija menambah satu gol lewat sontekan Robertino
Pugliara dan mengubah kedudukan menjadi 2-0. Persija bahkan nyaris menambah keunggulan setelah tandangan keras Aliyudin beberapa kali membentur mistar gawang Persijap.
Gagal menambah keunggulan Persija justru dikejutkan gol balasan Persijap pada menit ke-57 melalui sontekan Noorhadi dan mengubah kedudukan menjadi 2-1. Tapi Persija mampu mengunci kemenangan
menjadi 3-1, setelah Greg Nwokolo diganjal di kotak terlarang satu menit jelang bubaran. Dimana pemain pengganti Agus Indra Kurniawan sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Meski eksekusi penalti dari Agus diulang, karena wasit Jajad Sudrajat melihat tendangan pertama yang dilepaskan tidak sah, karena beberapa pemain Persija ikut masuk ke dalam kotak penalti, tapi eksekusi yang kedua kalinya pun tetap mulus masuk ke gawang Danang Wihadmoko.
Macan Kemayoran pun menutup pertandingan dengan torehan tiga poin, karena waktu yang tersisa tidak mampu dimanfaatkan Persijap untuk memperkecil ketinggalan. Sebab, hingga wasit asal Cianjur itu meniup pluit panjang, keunggulan 3-1 Persija tidak berubah.
){kind=link}